Suara.com - Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Yani Wahyu menegaskan akan menambah personil Satpol PP di kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor. Hal tersebut kata Yani untuk mencegah adanya kegiatan politik dan memastikan kegiatan CFD berjalan dengan lancar.
"Kita maksimalkan lah. Supaya kegiatan CFD tetap lancar tertib. (Jumlah) memang mau dihitung? Kemarin 150, kita pastikan tambahin lagi 50. Jadi 200 (personil)," ujar Yani di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/4/2018).
Pernyataan Yani menyusul video viral terekam kelompok berkaos #2019GantiPresiden yang diduga mengintimidasi pendukung Joko Widodo, #DiaSibukKerja. Kejadian itu di Hari Bebas Kendaraan Bermotor di kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (29/4/2018) kemarin,
Yani menuturkan pihaknya akan melakukan penindakan jika terjadi keributan atau ketidaknyamanan di saat berlangsungnya CFD.
Baca Juga: Relawan Jokowi: Perilaku Massa #2019GantiPresiden Barbar
Perihal jika ada kegiatan politik di CFD itu bukanlah tugas Satpol PP dalam menindak, melainkan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemprov Jakarta.
"Di pergub sudah ada. Yang jelas kalau nggak tentram, tertib, menimbulkan suasana tidak tertib akan kita amankan. Unsur politik Satpol PP tidak bisa menimbang-nimbang. Kalau dia tidak tertib, menimbulkan ketidaktentraman, satpol harus hadir di situ. Bukan tugas satpol urusan politik. Kalau satpol urusan tidak tentram. Kalau politik itu kesbang urusannya," kata dia
Yani menambahkan selama ini Satpol telah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan kegiatan CFD. Ia juga meminta kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan bernuansa politik di CFD.
"Selama ini juga kita berkoordinasi dengan petugas kepolisian. Apel gabungan juga antara Dishub, kita kemudian dengan kepolisian juga. Kita mengimbau kepada mereka agar tidak melakulan kegiatan seperti itulah. Kegiatan itu masyarakat umum jangan ciptakan suasana gaduh," tandasnya.
Baca Juga: Persekusi #2019GantiPresiden, Susi: Anak Saya Sangat Ketakutan