Suara.com - Kerajaan Arab Saudi meminta maaf kepada warganya, karena sejumlah perempuan pegulat ditayangkan pada layar besar saat turnamen World Wrestling Entertainment "Greates Royal Rumble" di Jeddah, Sabtu (28/4) akhir pekan lalu.
Perempuan pegulat WWE awalnya dijadwalkan ikut berlaga dalam turnamen tersebut. Namun, pihak kerajaan, seperti diberitakan Independent.co.uk, Senin (30/4/2018), akhirnya melarang.
Walau sudah dilarang tampil, panitia ternyata tak sempat mengganti isi iklan WWE yang akan ditayangkan selama acara tersebut. Alhasil, iklan yang ditayangkan masih terdapat perempuan pegulat berpakaian minim khas WWE.
Stasiun televisi negara yang menayangkan turnamen itu kontan memutuskan siaran langsungnya, ketika iklan tersebut ditampilkan pada layar besar gelanggang.
Baca Juga: Putra Mahkota Saudi: Tak Mau Damai, Palestina Jangan Mengeluh!
Dalam iklan tersebut, terdapat tiga perempuan WWE yang ditampilkan, yakni Carmella, Bayley, dan Sasha Banks.
"Otoritas telah memastikan untuk melarang menunjukkan segmen yang melibatkan perempuan pegulat atau adegan apa pun yang terkait dengannya. Hal itu berlaku juga untuk WWE. Karenanya, kami meminta maaf atas insiden tersebut,” demikian pernyataan resmi otoritas olah raga Saudi.
"Otoritas juga tidak menyetujui beragam promosi apa pun, yang menampilkan foto atau video perempuan tidak senonoh."
Walau perempuan pegulat tak diiizinkan tampil, kaum perempuan Saudi untuk kali pertama dibolehkan menonton turnamen WWE tersebut.
Sebelum Putra Mahkota Mohammed Bin Salman mereformasi kebijakan politik, ekonomi, dan kebudayaan, gulat, WWE, dan banyak cabang olah raga lain diharamkan untuk ditonton perempuan.
Baca Juga: Kasih CCTV, Fredrich Tuding Staf IT RS Permata Hijau Ahli Nujum
Sementara penggemar WWE di Saudi maupun dunia mengkritik perusahaan maupun Saudi atas pelarangan perempuan pegulat dan iklan tersebut.
“Pelarangan pegulat perempuan maupun iklannya adalah bentuk diskriminasi. WWE sudah menghormati norma di negara-negara yang menyelenggarakan turnamen. Sebaliknya, negara-negara itu seharusnya menghormati seluruh orang tanpa diskriminasi,” demikian pernyataan penggemar WWE yang disampaikan melalui akun media sosial perusahaan itu.