Polisi Telusuri Dugaan Intimidasi Massa #2019GantiPresiden

Senin, 30 April 2018 | 12:17 WIB
Polisi Telusuri Dugaan Intimidasi Massa #2019GantiPresiden
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono [suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menelisik soal tindakan melawan hukum menyusul aksi kelompok berkaos #2019GantiPresiden yang diduga mengintimidasi kelompok relawan Presiden Joko Widodo yang mengenakan kaos #DiaSibukKerja.

"Satpol PP kan ada sana, kita kerjasama di situ," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Senin (30/4/2018).

Aksi intimidasi itu terjadi saat kelompok berkaos #2019GantiPresiden dan massa berkaos #DiaSibukKerja menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Minggu (29/4/2018) kemarin. Dugaan tindakan persekusi itu juga terekam kamera amatir dan viral di media sosial.

Argo menyampaikan, polisi juga akan melibatkan ahli untuk meneliti rekaman video berisi dugaan aksi intimidasi yang berdurasi 2 menit 26 detik tersebut.

"Intimidasi apa. Ini nanti saksi ahli yang diperiksa di situ," kata dia.

Lebih lanjut, Argo juga menambahkan, polisi juga masih menunggu laporan masyarakat yang merasa terintimidasi oleh massa berkaos #2019GantiPresiden. Apabila sudah melapor, kata Argo, polisi akan menelaah apakah ada unsur pidana perihal video berinisi dugaan aksi intimidasi terhadap relawan Jokowi yang telah

"Silahkan aja. kalau misal ada yang mau melaporkan ke kepolisian untuk nanti atau laporan apapun akan kita telaah lebih dahulu seperti apa yang dilaporkan. Kemudian dilanggar apa nanti kita lakukan penelitian dulu untuk menyikapi konstruksi hukum seperti apa," kata dia.

Dalam video yang diunggah Jakartanicus yang berjudul 'Tindakan Intimidatif dari Kelompok Ber-identitas #2019GantiPresiden' memperlihatkan sekelompok orang berkaos hitam meneriakkan takbir khas muslim, "Allahuakbar". Dari rekaman itu, 7 perempuan berkerudung yang sedang membawa anak-anak diminta oleh seorang lelaki meneriakan takbir.

"2019 ganti presiden, takbir!," suruh si lelaki itu.

"Allahu Akbar!" sambut ketujuh perempuan itu.

Di menit selanjutnya, kumpulan lelaki berkaos hitam #2019GantiPresiden tampak berteriak sembari mengikuti 2 orang berkaos putih bertuliskan #DiaSibukKerja.

Lalu kelompok yang sama juga mengerubuti 1 lekaki dari massa #DiaSibukKerja. Mereka mengeluarkan uang Rp100 ribu dan menuduh si lelaki itu menerima bayaran untuk mendukung Joko Widodo tetap jadi presiden.

"Cebong dibayar yah," celoteh salah satu massa.

Di akhir video, seorang ibu berkacamata geram diperlakukan seperti itu. Dia membawa seorang anak.

"Masya Allah, Masya Allah, muslim macam apa kalian memperlakukan seperti ini? Masya Allah," teriak ibu itu.

Dalam deskripsi video itu, Jakartanicus menuliskan jika peristiwa sebelumnya memperlihatkan kelompok #2019GantiPresiden lebih intimidatif.

"Catatan: Peristiwa sebelumnya yang tidak sempat terekam, jauh lebih intimidatif," begitu tulisnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI