Aher Pastikan Platform Kerja Sama Luar Negeri Sudah Terbentuk

Senin, 30 April 2018 | 11:18 WIB
Aher Pastikan Platform Kerja Sama Luar Negeri Sudah Terbentuk
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), mengunjungi Daegu, Korea Selatan, Sabtu (28/4/2018). (Sumber: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), memastikan, pihaknya sudah membangun kerangka kerja sama luar negeri Pemprov Jabar ke depan. Kerangka kerja sama luar negeri yang dibangun berupa skema sister province, yang memungkinkan seluruh pola kerja sama, seperti ekonomi, pendidikan hingga pertanian bisa berkembang dan memiliki payung hukum.

Pola ini diawali dengan penandatanganan letter of intent, lalu meminta persetujuan DPRD untuk melangkah ke nota kesepahaman antar dua entitas provinsi, dan ditidaklanjuti lebih teknis oleh organisasi perangkat daerah dan stakeholder terkait.

"Saya kira sudah terbentuk plaftformnya. Saya berpesan, ini tinggal dilanjutkan oleh gubernur selanjutnya. Bentuk kerja sama lewat sister province, nyaman, karena kerja sama ekonomi dan non ekonomi memiliki payung hukum," katanya, di Daegu, Korea Selatan, Sabtu (28/4/2018).

Skema ini, menurutnya terbilang aman dan menguntungkan. Misalnya akan melakukan kerja sama bisnis, maka swasta oleh pihak luar negeri akan diarahkan pada partner swasta yang kredibel, begitupun sebaliknya.

"Mereka bilang, bisa jadi pelaku bisnis di kami juga tidak profesional. Jadi ketika yang seperti itu datang ke Indonesia, kami akan bilang jangan," tuturnya.

Meski terbilang singkat, dalam dua tahun terakhir, Aher menyebut, hubungan Jabar dengan sejumlah provinsi atau negara sudah kuat dan bisa berkembang. Dia menunjuk Adelaide, Australia Selatan, yang kerja sama di bidang budaya dan pendidikan, lalu Shizouka, Jepang lewat kerja sama ekonomi pertanian dan perdagangan.

Selain itu, hubungan dengan Maroko dan Sudan untuk perdagangan dan petermakan akan berjalan intens, lalu dengan Swedia untuk urusan transportasi, hingga Belgia yang tertarik dengan produk-produk pertanian Jabar.

"Memang yang istimewa dan unik dengan Gyeongsangbuk-Do Korea. Sudah sejak 2010 tetap bertahan dan semakin meningkat," paparnya.

Menurutnya, semua kerja sama yang sudah dibangun harus tetap dipelihara. Sumber daya manusia di Jabar harus serius jika kerja sama dalam bentuk inovasi tertentu.

"Misal ada pengembangan pohon jeruk yang bisa bertahan lebih lama dan produksinya bisa lebih tinggi dibanding kita, maka hal seperti ini istimewa untuk dikembangkan dalam kerja sama," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI