Erupsi Sinabung, Desa Ini Krisis Air Bersih dan Diserang Penyakit

Minggu, 29 April 2018 | 14:07 WIB
Erupsi Sinabung, Desa Ini Krisis Air Bersih dan Diserang Penyakit
Program 'Vaseline Healing Project' di kawasan Gunung Sinabung. (Suara.com/Ismail)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Desa Batu Karang di dekat Gunung Sinabung, Sumatera Utara mengalami gagal panen dan kebanyakan anak di sana putus sekolah. Bahkan desa itu mengalami krisis air bersih.

Keadaan itu karena dampak erupsi Gunung Sinabung sejak beberapa tahun lalu. Kepala Desa Batu Karang, Roin Andreasi Bangun bercerita jumlah penduduk desanya 7000 ribu jiwa dan memiliki banyak mata air. Tapi sejak Sinabung meletus, mata airnya berkurang.

"Dulu kita tidak pernah kekurangan air. Tapi pasca gunung meletus, mata air berkurang dan banyak yang mati (sudah tidak ada airnya). Jadi kami hanya berharap dari air hujan, sumur bor dari bantuan pemerintah dan CSR," kata Roin Andreasi saat ditemui di Desa Batu Karang, Batukarang, Payung, Karo, Sumatera Utata, Sabtu (28/4/2018).

Kemarin di desanya tengah berlangsung acara 'Vaseline Healing Project'. Di acara itu, Roin mengatakan warganya memanfaatkan sumur bor dan air hujan untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Masyarakat juga membeli air dari penjual dengan harga Rp15.000 per drum.

Baca Juga: Sinabung Meletus, Penduduk Gagal Panen, Anak Putus Sekolah

Program 'Vaseline Healing Project' di kawasan Gunung Sinabung. (Suara.com/Ismail)

Program 'Vaseline Healing Project' di kawasan Gunung Sinabung. (Suara.com/Ismail)

"Jadi kami beli air. Kebetulan ada di antara masyarakat kita yang menjual air mengambil air dari desa lain," lanjutnya.

Selain itu, dampak yang ditimbulkan dari kekurangan air bersih adalah munculnya berbagai macam penyakit. Mulai dari diare hingga penyakit kulit. Namun belakangan masyarakat mulai mengeluhkan berbagai macam penyakit kulit seperti gatal-gatal, bisul dan lain sebagainya.

"Dari pendataan kami, untuk penyakit kulit ada sekitar 40 persen masyarakat kita yang mengeluh sakit kulit. Dan lebih banyak anak sekolah," jelas Roin Andreasi.

Baca Juga: Kurang Air Bersih, Pengungsi Gunung Sinabung Kena Penyakit Kulit

Beruntung program masalah kulit sedikit teratasi berkat kehadiran 'Vaseline Healing Project', sebuah program global yang betujuan membantu memperbaiki kulit 5 juta orang hingga tahun 2020 di dunia.

Program 'Vaseline Healing Project' di kawasan Gunung Sinabung. (Suara.com/Ismail)

Program 'Vaseline Healing Project' di kawasan Gunung Sinabung. (Suara.com/Ismail)

Dari program ini Masyarakat bisa mengetahui penyebab dan pencengahan penyakit kulit akibat dari air kotor dan dampak dari letusan erupsi gunung Sinabung kepada kulit.

"Jadi warga bisa sedikit terbantu dengan adanya program 'Vaseline Healing Project'," ucap sang Kepala Desa.

Selain memberikan penyuluhan mengenai penyakit kulit, acara tersebut juga dilakukan pemeriksaan kesehatan terutama kulit secara gratis.

"Kami mengerahkan tim medis yang terdiri dari 13 orang dokter spesialis dan dokter umum untuk memberikan edukasi dan sosialisasi mengenai kesehatan kulit kepada 200 orang masyarakat setempat termasuk 20 orang petugas kesehatan dari Puskesmas setempat," kata dr. Apsari Diana Kusumastuti.

Apsari adalah pendiri HeartIndo dan Ketua Tim Panitia Vaseline Healing Project di Desa Batukarang, di temui di tempat yang sama.

"Kami berharap program ‘Vaseline Healing Project’ dapat membantu masyarakat Desa Batukarang untuk menikmati hidup yang lebih berkualitas dengan kulit yang sehat," sambung Mahnessa Siregar, Brand Manager Vaseline.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI