Tangkal Radikalisme, BIN Dorong Pancasila Jadi Way of Life Bangsa

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 29 April 2018 | 09:20 WIB
Tangkal Radikalisme, BIN Dorong Pancasila Jadi Way of Life Bangsa
Kepala BIN Jenderal Pol Purn Budi Gunawan. di Semarang, Jawa Tengah.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Pol (Purnawirawan) Budi Gunawan mengatakan bahwa Indonesia kini tengah menghadapi gempuran berbagai ideologi. Situasi ini tentu bisa mengancam kebhinekaan Indonesia jika tak segera diantisipasi.

Peringatan ini disampaikan BG saat memberikan kuliah umum dalam Munas VI BEM PTNU Se-Nunsantara di kampus III Universitas Wahid Hasyim, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (28/4/2018) yang dihadiri oleh seluruh pengurus BEM PT NU sejumlah 272 kampus.

Dalam kuliah umum trsebut, BG menyampaikan bahwa pasca perang dingin, saat ini Indonesia berada di tengah-tengah pertarungan ideologi yang mempengaruhi cara pandang masyarakat Indonesia sebagai sebuah bangsa.

"Termasuk di antaranya ideologi radikal yang membawa semangat pan-islamisme, ideologi komunis yang berupaya mempengaruhi kebijakan negara terhadap kelompok proletar, serta kebijakan ultra nasionalisme Amerika Serikat untuk mendorong imperialisme dan dominasi AS di dunia," kata BG dalam keterangan resmi, Minggu (29/4/2019).

Kontestasi ideologi-ideologi ini melahirkan perebutan pasar ideologi dan pencarian ideologi alternatif. Situasi ini ditambah dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang memudahkan orang untuk mencari nilai-nilai atau ideologi yang sesuai dengan keyakinannya.

Di AS sendiri saat ini terjadi pertarungan ideologi antara liberalisme yang mempunyai prinsip pasar bebas dengan nasionalisme proteksionis yang mengedepankan prinsip “America First” untuk melindungi kepentingan nasionalnya. Pertentangan ini bahkan telah membentuk polarisasi di masyarakat AS dan menimbulkan kegamangan di kalangan generasi muda AS.

Disisi lain Republik Rakyat Cina dapat mempertahankan identitas bangsa nya yang memiliki ideologi komunis dengan mengakomodasi praktek kapitalis. Tujuannya untuk meningkatkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya.

 "Bagi bangsa indonesia yang majemuk dengan lebih dari 663 kelompok suku besar dan 652 bahasa, situasi ini mengancam kebhinekaan yang menjadi ruh kita sebagai sebuah bangsa. Pancasila sebagai ideologi perekat bangsa indonesia yang selama ini telah mempersatukan kebhinekaan indonesia mendapatkan ujian berat berupa gempuran dari ideologi-ideologi luar," jelasnya.

Apabila kondisi ini dibiarkan, maka rakyat indonesia tidak lagi dapat mengasosiasikan dirinya sebagai sebuah bangsa besar dalam bingkai negara kesatuan republik indonesia. Ancaman masuknya ideologi asing dapat menggoyahkan ketahanan ideologi nasional, dan berdampak pada kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Mahasiswa memiliki peran strategis dalam membentuk masyarakat madani.Berbagai gerakan perbaikan bangsa ini umumnya juga dimotori oleh mahasiswa. Sejarah membuktikan bahwa gerakan mahasiswa menjadi motor perubahan pada bangsa indonesia ini, seperti tritura tahun 1966 serta gerakan reformasi 1998.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI