Pengamat: Hari Buruh Bisa Ganggu dan Resahkan Masyarakat

Ferry Noviandi Suara.Com
Sabtu, 28 April 2018 | 03:02 WIB
Pengamat: Hari Buruh Bisa Ganggu dan Resahkan Masyarakat
Sejumlah elemen buruh melakukan aksi memperingati Hari Buruh Migran Internasional di depan Istana, Jakarta, Senin (18/12).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam waktu dekat, kini akan memperingati Hari Buruh alias May Day. Biasanya, Hari Buruh diikuti dengan demo besar-besaran para buruh di berbagai kota di Indonesia.

Pengamat sosial dari Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat, Oryza Pneumatica Indrasari menyatakan dampak psikologis Hari Buruh akan meresahkan masyarakat umum jika diperingati dengan cara berunjuk rasa di jalan raya.

"Aksi hari buruh dengan berunjuk rasa di jalanan berdampak pada penutupan akses jalan yang berakibat adanya gangguan bagi pengguna jalan lain," kata Oryza di Mataram, Jumat (27/4/2018), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Oryza, masyarakat yang berada di jalan raya pastinya akan khawatir bila bertemu pengunjuk rasa yang emosi. Bahkan menurutnya, hal itu bisa mempengaruhi psikologi anak-anak.

Baca Juga: Amankan Hari Buruh, Kapolri Beri Instruksi ke Seluruh Kapolda

"Sehingga penilaian untuk yang tidak berkepentingan, hari buruh dapat diingat sebagai hari yang mencemaskan," kata Oryza.

Oryz sendiri memaklumi adanya unjuk rasa dari para buruh. Apalagi mengingat relasi sosial yang dibangun antara buruh dan majikan terkadang bersifat eksploitatif.

Hal itu nampaknya memang terjadi sehingga tuntutan buruh atas kehidupannya yang belum sejahtera menjadi perjuangan kelompok buruh.

"Nampaknya wajar bila hak belum terpenuhi, sementara kewajiban terus bertambah. Maka ketimpangan itu akan mendatangkan ketertindasan," ujarnya.

Melihat situasi seperti itu, kata dia, pemerintah harus memainkan peran yang seimbang baik bagi perusahaan maupun bagi pekerjanya. Pemerintah harus melindungi dan membela hak-hak buruh sehingga dapat memberikan jaminan ketenangan bagi buruh untuk kesejahteraan hidupnya.

Baca Juga: Perayaan Hari Buruh, Kemnaker Gelar Sepak Bola Liga Pekerja

"Jangan sampai ketidaksejahteraan buruh akan menimbulkan gejolak sosial dan harga politik yang tinggi sehingga pada akhirnya harus dibayar oleh seluruh komponen bangsa," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI