Suara.com - Kepolisian Resor Kota Besar Makassar kembali disibukkan dengan penemuan kotak kardus diduga berisi bom, yang diletakkan orang tidak dikenal di Jalan Tinumbu lorong 165 C, Kecamatan Tallo, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (27/4/2018).
"Setelah diamankan, selanjutnya diperiksa tim Gegana, ternyata hanya berisi kapasitor mesin pendingin yang dililitkan kabel dan bukan sama sekali bom atau bahan peledak," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Ajun Komisaris Besar Anwar Hasan kepada Antara.
Menurut dia, aksi yang dilakukan orang misterius tersebut diduga untuk menyebar teror sehingga menggemparkan masyarakat.
Anwar mengatakan, polisi langsung melakukan penyelidikan serta memeriksa sejumlah saksi yang melihat awal kejadian itu, serta mengumpulkan bukti untuk mengungkap motif teror tersebut.
Baca Juga: Daki Gunung Dempo, Ayah dan Putrinya Hilang
Sebelumnya, anggota Tim Jibom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Sulsel mengamankan satu kardus berwarna kuning, yang awalnya diduga berisi bahan peledak di Tempat Kejadian Perkara.
Namun, setelah diperiksa di Polsek Tallo, ternyata berisikan kabel yang dililitkan pada kapasitor.
Menurut warga setempat yang menjadi saksi mata, Sitti Aisyah, menjelang salat Jumat, ada dua orang tidak dikenalnya berboncengan mengendarai motor menaruh kotak tersebut di dekat rumah.
"Saya sempat lihat ada orang menaruh barang mencurigakan, lalu saya periksa ternyata ada kabelnya. Saya takut lalu memanggil warga, setelah diperiksa dicurigai bom, warga takut kemudian dipindahkan ke tempat aman dan langsung. Saya ingat di televisi kalau ada apa-apa segera lapor ke polisi," ujarnya.
Unding, saksi lain, mengakui sempat melihat kotak kardus kecil itu ketika ingin melaksanakan salat Jumat. Namun, karena khawatir dan warga mulai berkumpul, dirinya segera menelepon polisi untuk mengamankan barang mencurigakan itu.
Baca Juga: Kim Jong Un: Rudal Kami Tak Bakal Lagi Ganggu Tidur Presiden Moon
"Sudah mau masuk waktu salat Jumat tadi, warga berkumpul dan semakin banyak datang, saya berinisiatif panggil polisi untuk datang segera, takutnya nanti terjadi apa-apa," katanya.