Bersejarah, Pemimpin Dua Korea Langgar Batas untuk Perdamaian

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 27 April 2018 | 14:32 WIB
Bersejarah, Pemimpin Dua Korea Langgar Batas untuk Perdamaian
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersalaman dengan Presiden Korea Selatan Mon Jae-in di garis batas dua negara, Jumat (27/4/2018). [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jumat, 27 April 2018, akan dikenang sebagai sejarah besar bagi dua Korea yang sudah 68 tahun terlibat peperangan.

Sejarah tersebut ditorehkan oleh kedua pemimpin negara yang terpecah sejak 1950 tersebut, yang sama-sama melintasi garis perbatasan di "Desa Gencatan Senjata" Panmunjom.

Republik Demokrasi Rakyat Korea (Utara) dan Republik Korea (Selatan), Jumat hari ini, memulai konferensi tingkat tinggi untuk membicarakan perdamaian.

Dunia, seperti diberitakan ABC News, dikejutkan oleh aksi pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un yang mendadak keluar ketika pintu gerbang negaranya di daerah demiliterisasi Panmunjom dibuka.

Baca Juga: Presiden Barcelona Pastikan Posisi Valverde Aman

Ia lantas berjalan sendirian menuju garis batas, di mana Presiden Korea Selatan Moon Jae-in sudah bediri menunggu di dekat garis pemisah negaranya.

Sembari tersenyum dan tetap di belakang garis batas daerahnya, Kim Jong Un lantas menyalami Presiden Moon.

Sesaat kemudian, setelah keduanya sedikit bercakap-cakap, Kim Jong Un “melanggar” pernjanjian gencatan senjata dengan melangkah masuk ke daerah Korsel sembari terus menjabat tangan Presiden Moon.

Berada di daerah Korsel, Kim dan Moon bersalaman menghadap Korut untuk diabadikan fotografer.

"Saya benar-benar senang bertemu Anda tuan presiden, di tempat bersejarah ini. Aku sangat bergetar  karena Anda bersedia jauh-jauh datang ke garis batas ini agar bisa menyambutku,” tutur Kim kepada Moon.

Baca Juga: Banyak PKL, Sandiaga Senang Tanah Abang Ramai dan Mal Sepi

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bersalaman dengan Presiden Korea Selatan Mon Jae-in di garis batas dua negara, Jumat (27/4/2018). [AFP]

"Aku juga merasakan hal sama. Ini adalah keputusan besar Anda Tuan Kim, yang mau bertemu di daerah ini,” tutur Moon membalas pernyataan Kim.

Setelahnya, Kim mengajak Presiden Moon untuk bergandengan tangan dan melangkah masuk ke daerah Korut. Mereka lantas bersalaman ke arah Korsel, juga untuk diabadikan juru foto.

Selanjutnya, Moon yang tetap menggandeng tangan Kim mengajaknya menapaki karpet merah

Keduanya berpose untuk foto menghadap Utara, lalu menghadap ke Selatan. Baru ketika Bulan

Diiringi musik tradisional, Moon dan Kim berjalan bersama menuju "Rumah Perdamaian", sebuah gedung berlantai tiga di mana pertemuan resmi akan berlangsung.

Dalam Rumah Perdamaian, Kim menandatangani buku tamu, menulis di dalamnya selama lebih dari satu menit. Selanjutnya, kedua pemimpin kemudian pergi ke ruang resepsi untuk percakapan pribadi.

Ini adalah kali pertama sejak 2007, para pemimpin dari kedua negara telah bertemu dan merupakan bagian dari pencairan hubungan.

Kim sendiri, adalah pemimpin Korut pertama yang menginjakkan kaki ke Korsel, setelah kedua negara resmi menyepakati gencatan senjata pada tahun 1953.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI