Jokowi Temui PKS, Fadli Zon: Panik Mau Lawan Prabowo

Kamis, 26 April 2018 | 13:46 WIB
Jokowi Temui PKS, Fadli Zon: Panik Mau Lawan Prabowo
Wakil DPR Fadli Zon gelar pertemuan dengan BPK di DPR, Jakarta, Senin (5/3/2018). (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon menganggap upaya Presiden Joko Widodo melobi PKS adalah bentuk kepanikan pada Ketua Umumnya, Prabowo Subianto sebagai penantang terkuat Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

"Ya jelaslah itu kepanikan kepada Pak Prabowo. Karena satu-satunya yang bisa melakukan political challenge sekarang ini sebagai Capres itu yang tertinggi Pak Prabowo. Jadi sangat wajar ada kekhawatiran seperti itu," kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Menurut Fadli, upaya Jokowi untuk mengajak semua partai berkoalisi adalah bentuk kepanikan yang bisa jadi tidak disadarinya.

"Saya kira sudah jelas ada aturan aturan di PKPU. Saya kira ini satu bentuk kepanikan. Sebagai refleksi kepanikan mungkin entah disadari atau nggak disadari. Bisa terbaca dengan jelas," ujar Fadli.

Namun, Fadli meyakini Gerindra dan PKS tetap solid untuk mengusung Prabowo sebagai kompetitor Jokowi di Pilpres mendatang.

"Karena peluang pak prabowo tertinggi. Kemudian tentu saja ada efek masalalu. Tapi yang terpenting pak Prabowo punya peluang tertinggi sekarang ini. Tapi sebagai catatan bagi kami di masalalu ada kecurangan," tutur Fadli.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (25/4/2018) di stasiun televisi swasta, mengatakan pihaknya juga melakukan pertemuan tertutup dengan PKS terkait Pilpres 2019.

"Semua opsi masih terbuka. Dengan PKS pun secara tertutup kita juga bertemu," kata Jokowi.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon anggap upaya Presiden Joko Widodo melobi PKS adalah bentuk kepanikan pada Ketua Umumnya, Prabowo Subianto sebagai penantang terkuat Jokowi pada Pilpres 2019 mendatang.

"Ya jelaslah itu kepanikan pada pak Prabowo. Karena satu-satunya yang bisa melakukan political challenge sekarang ini sebagai Capres itu yang tertinggi pak Prabowo. Jadi sangat wajar ada kekhawatiran seperti itu," kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Menurut Fadli, upaya Jokowi untuk mengajak semua partai berkoalisi adalah bentuk kepanikan yang bisa jadi tidak disadarinya.

"Saya kira sudah jelas ada aturan aturan di PKPU. Saya kira ini satu bentuk kepanikan. Sebagai refleksi kepanikan mungkin entah disadari atau nggak disadari. Bisa terbaca dengan jelas," ujar Fadli.

Namun, Fadli meyakini Gerindra dan PKS tetap solid untuk mengusung Prabowo sebagai kompetitor Jokowi di Pilpres mendatang.

"Karena peluang pak prabowo tertinggi. Kemudian tentu saja ada efek masalalu. Tapi yang terpenting pak Prabowo punya peluang tertinggi sekarang ini. Tapi sebagai catatan bagi kami di masalalu ada kecurangan," tutur Fadli.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (25/4/2018) di stasiun televisi swasta, mengatakan pihaknya juga melakukan pertemuan tertutup dengan PKS terkait Pilpres 2019.

"Semua opsi masih terbuka. Dengan PKS pun secara tertutup kita juga bertemu," kata Jokowi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI