Kabupaten Malang rawan terhadap 12 bencana. Antara lain gempa bumi, tsunami, gunung api, banjir, longsor, angin puting beliung, kebakaran hutan, banjir rob, bencana industri, bencana sosial (konflik) dan gagal teknologi.
76 Bencana Alam dalam 6 Bulan
Selama empat bulan terkadi 76 bencana alam di Kota Malang. Mengakibatkan seorang meninggal, 47 jiwa mengungsi dan kerugian Rp 4,1 miliar. Meliputi bencana banjir, tanah longsor, kebakaran, angin kencang, dan pohon tumbang.
"Cuaca tak menentu, Kota Malang rawan bencana," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang, J Hartono.
Baca Juga: Pemerintah Biayai Perbaikan Rumah Pascagempa Banjarnegara
Sedangkan sepnjang 2017 terjadi 170 kali bencana alam. Ia tengah menyiapkan Malang sebagai Kota Tangguh bencana. Kini, sebanyak 18 Kelurahan dari 47 Kelurahan ditetapkan sebagai Kelurahan Tangguh.
Antara lain Polehan, Bareng, Kota Lama, Penanggungan, Tlogomas dan Bandungrejosar, Merjosari, Oro-Oro Dowo dan Mergosono. Kelurahan Tangguh disiapkan sejak dua tahun lalu.
"Bekerjasama dengan perguruan tinggi, untuk KKN di Kelurahan Tangguh," katanya.
Agar target Malang sebagai Kota Tangguh segera terealisasi. Kini, disiapkan berbagai usaha mitigasi untuk mengurangi risiko bencana.
"Kota Malang paling rawan gempa, dan angin." BPBD Kota Malang juga intens berkomunikasi dengan relawan dan komunitas untuk mitigasi bencana alam.
Baca Juga: PUPR Kirim Perlengkapan Air Bersih ke Korban Gempa Banjarnegara
Sementara itu, Komandan Kodim 0833 Kota Malang, Letkol Nurul Yakin yang memimpin apel menyampaikan secara geografis, klimatologis dan demografis Kota Malang rawan bencana.