Aher mengungkapkan, secara geografis, Jabar dikelilingi laut di utara, dengan laut Jawa, dan selatan dengan Samudera Hindia. Jabar memiliki potensi di bidang perikanan dan kelautan yang tidak diragukan lagi.
"Potensinya amat sangat luas. Panjang pantai 842,66 km, dan luas laut lebih dari 18.000 km2, serta secara administratif terdiri dari 11 kota/kabupaten di Jawa Barat yang memiliki hak pengelolaaan atas sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah teritorial 12 mil laut," katanya.
Jabar, kata Aher, termasuk dalam dua wilayah pengelolaan perikanan. Ada Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP) 573 di Samudera Indonesia dan WPP 712 di laut Jawa wilayah utara.
"Untuk produksi perikanan sendiri, pada tahun 2017 tercatat sebesar lebih dari 1,4 juta ton ikan. Produksi perikanan budi daya, dan perikanan tangkap sebesar 265 ribu ton," kata Aher.
Adapun kontribusi perikanan tangkap di Indonesia, Jabar mampu memberikan kontribusi 0,07 persen.
Kepada masyarakat, Aher berharap keberadaan KJA lepas pantai dapat diterima dengan penuh rasa syukur, dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Aher inginkan, KJA dapat memberi hasil yang optimal bagi kelestarian sumber daya ikan, dan peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat, khususnya para nelayan.