Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menuturkan, hadirnya KJA offshore ini merupakan wujud dari cita-cita presiden, yang ingin Indonesia maju ke depan dalam budi daya aquaculture.
"Di Pangandaran, saya selain aquaculture juga mengembangkan Politeknik untuk pendidikan, research, dan membesarkan KJA, juga terkait urusan pakan," kata Susi.
Susi menyebut, yang akan mengelola KJA nanti adalah KUD Minasari, Minapadi, dan Minarasa, dari Parigi, Batu Karas, dan Pangandaran.
Nelayan akan mendapatkan hasil dari sisa hasil usaha (SHU) dari kelola usaha KJA yang dilakukan bersama dengan BUMN, Perindo, dan Perinus.
"Jadi bersama-sama masyarakat, hasilnya untuk dijual di sini (dalam negeri), ataupun untuk ekspor," ungkap Susi.
Susi juga menjelaskan, dipilihnya ikan kakap putih sebagai bibit yang dikembangkan, adalah untuk mengembalikan jenis ikan tersebut yang sudah hampir jarang. Sebelumnya kakap putih merupakan salah satu ikan yang paling banyak dicari di Pangandaran.
Selain itu, kakap putih juga dinilai bisa diolah menjadi berbagai produk ketimbang jenis ikan budidaya lainnya. Pasar kakap putih pun dilihat lebih luas. Permintaan kakap putih lebih banyak dari Amerika Serikat (AS), Eropa, dan Australia.
Tak lupa, Susi memohon kepada para nelayan, supaya sadar menjaga lingkungan laut Pangandaran.
"Mudah-mudahan cita-cita presiden menjadikan poros maritim tercapai, selain penangkapan, juga ada KJA offshore, teknologi ini luar biasa," katanya.
Menurut Susi, perlu satu kekuatan besar baik dari koperasi, kemudian BUMN untuk sinergi. Kalau KJA offshore dua tahun berhasil, akan ditambah keberadaannya di beberapa tempat lagi.