Suara.com - Korban meninggal akibat meledaknya sumur minyak tradisional di Rantau Peurlak, Aceh Timur terus bertambah. Hingga Rabu (26/4/2018) sekitar pukul 08.30 WIB, korban meninggal mencapai 21 orang.
"Untuk korban jiwa ada 21 orang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Teuku Ahmad Dadek melalui keterangan resminya, Kamis (26/4/2018).
Dengan demikian update korban luka luka yang masih ditangani rumah sakit yakni sebanyak 41 orang,
Kemudian, ada sebanyak 55 kepala keluarga yang terdiri dari 198 jiwa mengungsi akibat meledaknya sumur minyak tradisional tersebut.
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Sumur Minyak di Aceh Bertambah Jadi 18 Orang
Adapun semburan api yang keluar dari sumur minyak tradisional tersebut sudah padam sekitar pukul 05.00 WIB.
"Untuk api sudah padam pukul 05.00 WIB, Tapi gas masih terus keluar," tutup Teuku.
Kebakaran itu dimulai pukul 02.10 WIB. Sebelum kebakaran, sekitar pukul 00.00 wib sumur bor minyak bertempat di Jalan Pendidikan Dusun Kamar Dingin melakukan pengeboran. Kedalaman sumur minyak itu sekitar 250 meter.
Pengeboran mengalami kelebihan produksi hasil minyak mentah. Akibat kelebihan produksi, banyak masyarakat yang melakukan pengumpulan minyak di sekitar sumur bor tersebut untuk dikumpulkan ke dalam drum.
Tiba-tiba, pukul 01.30 WIB muncul percikan api di sekitar lokasi sumur bor tersebut. Seketika langsung menyambar di seputaran lokasi pengeboran dan penampungan minyak.
Baca Juga: Berebut Minyak Sambil Merokok, Sumur Minyak di Aceh Meledak
Pada 02.30 WIB, dua unit mobil pemadam kebakaran dari wilayah Peureulak tiba dilokasi kejadian membantu untuk memadamkan semburan api.