Jabar Raih Penghargaan Tertinggi "Parasamya Purnakarya Nugraha"

Kamis, 26 April 2018 | 09:32 WIB
Jabar Raih Penghargaan Tertinggi "Parasamya Purnakarya Nugraha"
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher) menerima langsung penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, (25/4/2018). (Sumber: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi satu-satunya pemerintah provinsi dengan kinerja tertinggi nasional selama tiga tahun berturut-turut, yaitu pada 2014, 2015, dan 2016. Atas prestasinya ini, Pemprov Jabar berhak mendapatkan "Parasamya Purnakarya Nugraha" dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang ditetapkan Kepres Nomor 24/TK tahun 2018.

Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) menerima langsung penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, (25/4/2018).

"Pertama tentu bersyukur kepada Allah SWT. Pada saat yang sama, saya nyatakan ini prestasi bersama. Ini penghargaan untuk semua masyarakat Jawa Barat untuk semua stakeholder pembangunan," ujar Aher.

Parasamya Purnakarya Nugraha merupakan tanda kehormatan tertinggi pelaksanaan pembangunan. Aher menyebut, hadiah tertinggi dari presiden dalam prestasi pembangunan ini merupakan kado terindah untuknya, yang akan meninggalkan Gedung Sate.

Ia juga menuturkan, penghargaan yang diraih ini merupakan sebuah tanggung jawab yang telah terselesaikan. Suatu tugas yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya secara amanah.

"Kemudian dinilai keberhasilannya, kemudian ada penghargaan. Penghargaan kan di ujung, dan harus memicu prestasi lain, kinerja lain. Itu maknanya," kata Aher.

Terkait dirinya yang akan habis masa jabatan sebagai Gubernur Jabar periode 2013-2018, ia menyatakan, kiprahnya ke depan dalam memajukan bangsa pada umumnya, dan Jabar khususnya, akan terus diusahakan, baik secara formal lewat jalur pemerintahan ataupun secara informal dengan sistem di luar pemerintahan.

"Itu harus kita laksanakan. Kita tidak boleh berhenti berkarya. Justru kita akan dinilai oleh siapapun karena karya kita, karena manfaat yang dirasakan oleh masyarakat," kata Aher.

"Saya punya teori kesalehan sosial ya. Jadi kesalehan sosial, atau ketakwaan sosial itu adalah saat seseorang hadir di tengah masyarakat, dan masyarakat yang hadir di sekitarnya merasakan manfaat kehadiran saya, dimana sekarang saya hadir sebagai gubenur. Mudah-mudahan prestasi sosial kita menjadi baik juga di mata Allah SWT," tuturnya.

Aher menyebut, dihitung dari janji-janji gubernur saat kampanye, maupun yang termaktub di RPJMD, pemerintah pusat menilai keseluruhannya terpenuhi lebih dari 90 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI