Serang Lawan Politik di Balaikota, Amien Rais Harus Disanksi

Kamis, 26 April 2018 | 07:51 WIB
Serang Lawan Politik di Balaikota, Amien Rais Harus Disanksi
Cendikiawan Muslim Azyumardi Azra (Suara.com/Nikolaus Tolen)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cendikiawan Muslim Azyumardi Azra mengatakan, aksi politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais harus diberi sanksi. Pasalnya, Amien Rais sudah menggunakan kantor pemerintahan untuk menyerang lawan politiknya.

Padahal diketahui, Amien Rais hadir untuk menyampaikan tausiyah dalam acara tasyukuran satu tahun ustadzah peduli negeri di Balaikota DKI Jakarta yang dipimpin Anies Rasyid Baswedan tersebut.

"Harus ada sanksinya, saya tak tahu orang yang tak aktif langsung sebagai kandidat, sanksi apa yang harus dilakukan," katanya usai mengikuti urun rembuk kebangsaan di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Rabu (25/4/2018) sore.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh mantan Ketua Majelis Permusyawaratan (MPR) tersebut sudah jelas sebuah pelanggaran. Sebab, apa yang telah ditunjukkan oleh Amien Rais tersebut adalah sebuah politik kekuasaan.

Baca Juga: Azyumardi Azra Kritik Ceramah Politik Amien Rais di Balai Kota

"Tapi jelas pelanggaran proses politik yang sudah ditetapkan bahwa gedung pemerintah, birokrasi, tempat ibadah, nggak boleh dipakai untuk tujuan politik kekuasaan," kata Azyumardi.

Lebih lanjut mantan Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah tersebut mengatakan kantor pemerintahan dan mesjid hanya bisa dipakai untuk politik tingkat tinggi. Dimana, yang dibicarakan adalah tentang nilai-nilai berpolitik yang santun.

"Boleh bicara soal politik di kantor pemerintahan juga di masjid tapi poltik yang tinggi, tentang nilai-nilai bagaimana berpolitik yang baik, berpolitik yang santun, bagaiamana berpolitik yang tetap menjaga persatuan, itu boleh dibicarakan, dimana itu pendidikan politik bukan politik kekuasaan," lanjutnya.

Bahkan dia juga mengkritik pengajian, baik itu di majelis taqlim yang kerap menyinggung dan membahas politik kekuasaan. Menurutnya, praktik seperti itu tidak pantas dan bukan pada tempatnya.

"Kalau bicara politik kekuasaan pasti menyerang lawan politik kemudian hanya membela kelompok poltiknya sendiri," kata Azyumardi.

Baca Juga: Diramal Amien Rais Jadi Penyelamat Negeri, Ini Respons Anies

"Boleh bicara di pengajian, jika misalnya bicara keadilan dalam politik, etika politik itu perlu disadarkan kepada masyarakat, kewajiban politik sebagai warga negara itu dalam pemilu memilih sesuai hati nurani, itu boleh dilakukan di pengajian bahkan perlu dilakukan," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI