Suara.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo menyambut baik pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Persaudaraan Alumni 212, Minggu (22/4/2018). Gatot bahkan senang, sebab organisasi masyarakat (ormas) yang bertemu dengan Jokowi adalah ormas Keagamaan.
"Ya kan bagus dong kalau presiden bertemu dengan ormas-ormas, apalagi ormas Islam ormas agama," katanya di Gedung Perpustakaan Nasional RI, Jalan Medan Merdeka Selatan.
Lelaki yang digadang-gadang akan menjadi pesaing Jokowi di Pilpres 2019 tersebut bahkan senang. Dia menyebut langkah yang bagus untuk Jokowi. Dengan begitu kata Gatot, terjadi komunikasi antara pemerintah dengan tokoh agama.
"Itu suatu langkah yang bagus, sehingga ada komunikasi antara pemerintah dengan tokoh-tokoh agama, tokoh-tokoh yang selalu penuh kedamain dan kasih sayang," kata Gatot.
Baca Juga: Alumni 212 Ungkap Kronologi Pertemuan dengan Presiden Jokowi
Tim 11 Ulama Alumni 212 membeberkan kronologi pertemuan dengan Jokowi.
Anggota Tim 11 Ulama Alumni 212 Usamah Hisyam menyebut pertemuan tersebut sudah lama direncanakan. Usamah mengungkapkan, rencana persamuhan tersebut diawali dari rapat menjelang kepulangan pemimpin mereka, Rizieq Shihab, ke Indonesia pada 21 Februari 2018.
Rencana pertemuan dengan presiden tersebut direstui oleh Rizieq yang berada di persembunyiannya di Arab Saudi. Rizieq lari ke luar negeri setelah menjadi tersangka kasus pornografi di Polda Metro Jaya. Di sana, status dia jadi buronan.
Usamah yang juga menjabat sebagai ketua umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) menjelaskan, ia menghubungi pihak Istana untuk menyampaikan rencana pertemuan tersebut. Ia baru bisa bertemu dengan Presiden pada 19 April 2018, untuk membicarakan agenda pertemuan dengan tim ulama. Usamah kemudian menerangkan, seusai pertemuan tersebut, Jokowi akan membahas lebih dulu rencana pertemuan dengan 11 ulama dengan timnya Istana Negara.
Baca Juga: Alumni 212 Ungkap Isi Pertemuan dengan Presiden Jokowi