PA 212 Bertemu Jokowi Bahas Kepulangan Habib Rizieq

Rabu, 25 April 2018 | 18:05 WIB
PA 212 Bertemu Jokowi Bahas Kepulangan Habib Rizieq
Presiden Jokowi bertemu Alumni 212. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penasehat Persaudaraan Alumni 212 Eggy Sudjana memastikan, pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan perwakilan kelompoknya di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4) pekan lalu, hanya untuk menagih janji.

Eggy menuturkan, janji Jokowi yang ditagih adalah menghentikan seluruh kasus hukum yang didera sejumlah tokoh mereka, terutama Rizieq Shihab.

Menurut Eggy, perwakilan PA 212 meminta jaminan kepada Jokowi agar Rizieq bisa pulang dari Arab Saudi ke Tanah Air secara aman.

Selain itu, mereka juga meminta kepastian sejumlah kasus hukum Rizieq seperti perkara pornografi tidak dilanjutkan.

Baca Juga: Xpander yang Diekspor ke Filipina Sama dengan Versi Lokal

"Habib Rizieq tidak bisa pulang sampai sekarang. Bagaimana dia pulang dengan aman, jangan dikriminalisasi dong. Itu yang kami tagih kepada presiden," kata Eggy di DPR, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Eggy yang juga kuasa hukum Rizieq itu memastikan, dalam petemuan tersebut, PA 212 meminta agar kasus yang menjadikan Rizieq tersangka, yakni kasus pornografi, diselesaikan.

"Jangan diambang- ambangin gini, mau pemilu kek, mau apa, nanti kepentingannya lain lagi, susah jadinya," ujar Eggy.

Selain itu, Eggy juga mengklarifikasi bahwa dalam pertemuan itu tak ada kesepakatan-kesepakatan politik dengan Jokowi

"Tidak ada. Kami tak ada bicara politik. Kami bicara sebagai penasihat ya, di 212, itu lebih kepada penekanan kemasalahatan umat. Terutama ulama-ulama ini jangan dikriminalisasi," tutur Eggy.

Baca Juga: Tanpa Cela, Ini 7 Foto Modis Jennifer Bachdim

Lebih lanjut, Eggy juga memastikan setelah kasus Rizieq dan sejumlah ulama lainnya dihentikan, PA 212 akan tetap kritis.

"Sikap kami tetap kritis. Kami ini tak mau termasuk ulama-ulama yang Su’u, ulama yang jahat, ulama yang jahat bisa disogok, bisa disuap dengan sekian triliun, terus berubah sikap, tidak. Kami akan kritis terutama saya, saya tidak bisa mengatasnamakan teman-teman," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI