Suara.com - Pertemuan perwakilan Persaudaraan Alumni 212 dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/4) akhir pekan lalu, ternyata atas seizin pentolan mereka yang menjadi buronan polisi, Rizieq Shihab.
Hal tersebut diakui penasihat organisasi eks demonstrasn anti-Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017 itu, Eggy Sudjana.
Ia mengatakan, Rizieq memerintahkan perwakilan PA 212 untuk menagih janji Jokowi untuk menghentikan kasus-kasus hukum dirinya dan sejumlah lain yang diklaimnya sebagai aksi kriminalisasi ulama.
"Kalau arahan dari Habib Rizieq yang saya baca, pertemuan itu ada izinnya. Dengan pengertian perintah dari Habib Rizieq menagih janji presiden. Apa janji presiden, jangan lagi mengkriminalisasi ulama. Jadi SP3 semua kasus yang ada," kata Eggy di DPR, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
Baca Juga: MAKI Desak KPK Usut Muhaimin Iskandar dalam Kasus Ditjen P2KT
Eggy memastikan dalam pertemuan dengan Jokowi, PA 212 hanya untuk menagih janji Jokowi dan tidak ada kesepakatan-kesepakatan lain.
Mestinya, lanjut Eggy, pertemuan itu bersifat rahasia. Tapi dibongkar oleh pihak Jokowi sendiri.
"Tapi yang bongkar kan ternyata dari sana juga, ya dibongkar lebih bagus, karena kami tak ada bicara rahasiarahasia yang lain ya. Padahal kan ini yang meminta rahasia itu dari pihak istana,” klaimnya.
Sebagai bukti bahwa pertemuan itu bersifat rahasia, semua perwakilan PA 212 yang menemui Jokowi tidak diperbolehkan membawa telepon genggam.
"Tetapi dengan demikian yang foto-foto kan dari pihak istana. Kalau sekarang dipublikasikan sedemikian rupa, masuk di mana-mana ya, dia yang membocorkan dong. Kalau bisa, isi pembicaraannya juga dibongkar, jadi tak fitnah buat kami," ujar Eggy.
Baca Juga: Tokopedia Tegaskan Tak Berikan Data Pelanggan ke Cina