Tokopedia Tegaskan Tak Berikan Data Pelanggan ke Cina

Rabu, 25 April 2018 | 17:14 WIB
Tokopedia Tegaskan Tak Berikan Data Pelanggan ke Cina
Logo perusahaan dagang online Tokopedia. [Suara.com/Aditya Gema Pratomo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu perusahaan belanja digita atau ecommerce terbesar di Indonesia, Tokopedia membantah memberikan datanya ke perusahaan dagang Cina. Sebelumnya pernyataan Tokopedia memberikan data ke Cina dipaparkan Tyovan Ari Widagdo, CEO Bahaso.

Dalam wawancara khusus dengan Suara.com pekan lalu, Tyovan mengkritisi soal pengembangan platform lokal yang masih sedikit di Indonesia. Dia mencontohkan Cina yang serius mendorong pengembangan platform lokal, terutama digital.

Menurut Tyovan perkembangan platform lokal akan melindungi data warga negara agar tak dimiliki luar negeri. Dalam wawancara itu, Tyova mencontohkan pembelian saham ecommerce local Tokopedia oleh perusahaan asal Cina, Alibaba. Menurut dia akuisisi saham itu menyebabkan Alibaba bisa mengintip data pelanggan Indonesia yang dimiliki Tokopedia.

"Kita nggak tahu kayak Alibaba masuk Indonesia dan investasi ke Tokopedia, udah mengakuisisi ecommerce local. Data pelanggannya semua lari ke Cina. Cina sudah tau, dia bikin great wall. Arahnya ekonomi. Ini udah keliatan," kata Tyovan.

Baca Juga: Kolaborasi dengan Tokopedia, Gibran Pasarkan Menteri Susi

COO Tokopedia, Melissa Siska Juminto membantah pernyataan Tyovan. Dia menjamin data pelanggan Tokopedia dilindungi.

Berikut klarifikasi lengkap Melissa kepada Suara.com:

Tokopedia tidak diakuisisi Alibaba. Alibaba Group merupakan pemegang saham minoritas di Tokopedia dan tidak mempengaruhi arah kebijakan Tokopedia sebagai perusahaan yang independen.

Tokopedia memiliki peraturan ketat untuk tidak memberikan data, termasuk business intelligence seperti data pengguna dan data transaksi, ke pihak eksternal manapun, termasuk investor.

Sejalan dengan dengan misi kami untuk mendukung pemerataan ekonomi secara digital, Tokopedia hanya menerima penjual yang berdomisili di Indonesia dan minimal memiliki akun bank dalam negeri. Tokopedia tidak mengakomodasi cross-border, dan tidak menerima penjual dari luar negeri menjual barang ke pasar Indonesia.

Pemberdayaan UKM lokal justru merupakan salah satu fokus utama Tokopedia, salah satunya melalui berbagai program pemberdayaan dan edukasi yang terus kami lakukan dari Sabang sampai Merauke, dimana para pelaku usaha dapat belajar banyak hal, mulai dari strategi bisnis, pengelolaan keuangan, pemasaran online, branding, dll. Dalam beberapa tahun kedepan, kami memiliki target untuk membantu lahirnya brand-brand masa depan Indonesia yang mendunia. Indikator keberhasilannya, minimal ada brand yang tumbuh bersama Tokopedia mendahului Tokopedia untuk melantai di bursa.

Baca Juga: Gandeng Lokal Kreator Ternama, Tokopedia Hadirkan "Self Love"

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI