Suara.com - Tim pemenangan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi membantah berita yang beredar bahwa paguyuban paranormal diminta bantuan gaib untuk menangkan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Menurut Adi Nugroho, jubir tim pemenangan Deddy Mizwar - Dedi Mulyadi, berita tersebut menggiring opini berkonotasi negatif.
"Bahwa baik Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi keduanya adalah orang yang sangat rasional dengan data. Bahkan Deddy Mizwar sangat hafal angka-angka data dalam kaitan dengan isu-isu pembangunan di Jawa Barat," kata Adi dalam keterangan tertulis, Rabu (25/4/2018).
Ia menerangkan keduaya sangat ketat dalam hal ini dan mendasarkan langkah-langkah strategis dari data-data yang faktual dan aktual. "Jadi tidak benar jika paslon kami mengupayakan ikhtiar melalui jalur-jalur gaib atau paranormal yang jauh dari nilai-nilai agama yang kami pegang," jelasnya.
Adi menegaskan bahwa Deddy MIzwar adalah sosok religius yang dekat dengan ulama dan sangat menghormati ulama. Demikian juga Dedi Mulyadi yang dari mudanya dulu aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang disana ditempa dengan jelas pegangan nilai-nilai tauhid melalui Nilai Dasar Perjuangan yang dimiliki HMI.
"Dengan demikian, hanya kepada Allah sajalah kami bergantung dan memohon pertolongan. Seperti yang sudah sering diulang-ulang Deddy Mizwar bahwa segala sesuatunya sudah tercatat di Lauh Mahfuz, termasuk siapa yang akan menjadi Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat ke depan," urainya.
Adi mengeaskan kedua paslon yang mereka usung sebagai manusia selalu mengabdi kepada Allah SWT semata. Kedua paslon dan seluruh tim pemenangan senantiasa berdoa dan mohon pertolongan kepada Ilahi yang disertai dengan menggenapkan ikhtiar yang dilakukan dengan cara-cara rasional kerja manusia.
"Kami menghimbau agar semua pihak dalam masa kampanye Pilgub Jabar 2018 ini senantiasa mengedepankan kompetisi yang fair, menjauhi fitnah dan hoax, serta tidak menggiring opini publik pada konten-konten yang tidak mengedukasi masyarakat luas untuk kualitas demokrasi kita yang lebih baik. Kepada rekan-rekan media kami harap agar dapat lebih mengabarkan konten-konten yang lebih membangun dan bukan berpotensi menggiring pada mispersepsi publik akan sesuatu yang makin jauh dari kebenaran," tutupnya.