Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan dirinya ingin istirahat dari pencalonan presiden maupun wakil presiden. Karenanya, JK memastikan tak bakal menjadi peserta Pilpres 2019.
"Seperti yang sering saya katakan, saya sendiri tentu ingin istirahat. Apalagi masalah konstitusi sudah menetapkan hal seperti itu, yang harus dua kali (menjabat)," kata JK kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden Jakarta dan diberitakan Antara, Selasa (24/4/2018).
JK menuturkan pengalaman suka dan duka selama mendampingi Presiden Joko Widodo selama hampir satu periode kepemimpinan.
Menurut JK, Jokowi adalah sosok sederhana sehingga tidak terdapat banyak kendala selama mendampingi pemerintahannya.
Baca Juga: Divonis 15 Tahun Penjara, Setya Novanto: Saya Sangat Syok Sekali
"Semua baik, Pak Jokowi orang sederhana, jadi kami tidak banyak masalah. Ya kami dapat bekerja bersama. Bagi saya, bekerja bersama dengan Pak Jokowi suatu tugas, amanah yang tentu harus saya laksanakan dengan baik," jelasnya.
Terkait penilaian beberapa pihak bahwa dia adalah sosok tepat untuk kembali mendampingi Jokowi dalam pencalonan Pilpres 2019, JK mengucapkan terima kasih dan mengapresiasi tanggapan publik tersebut.
"Ya tentu seperti yang saya katakan, saya berterima kasih kepada setiap tanggapan-tanggapa yang baik, atas apa yang telah kita kerjakan selama ini. Tetapi kan konstitusi berbunyi begitu, ya nanti lah kita perhatikan," ujarnya.
Sejumlah survei menunjukkan bahwa nama JK masih dipercaya publik seagai pendamping Joko Widodo dalam Pilpres 2019.
Hasil survei Populi Center pada Februari lalu menunjukkan elektabilitas JK menempati urutan pertama dengan mencapai 15,6 persen dalam daftar nama calon wakil presiden.
Baca Juga: Cegah Pemalsuan, Surat Suara Pilkada Sumsel Diberi Tanda Khusus
Terakhir, survei litbang Kompas juga menampilkan nama JK sebagai tokoh yang paling banyak dipilih responden, dengan angka 15,6 persen, untuk kembali maju di Pilpres 2019 mendampingi Presiden Jokowi.