Cegah Pemalsuan, Surat Suara Pilkada Sumsel Diberi Tanda Khusus

Selasa, 24 April 2018 | 15:58 WIB
Cegah Pemalsuan, Surat Suara Pilkada Sumsel Diberi Tanda Khusus
Pekerja melipat surat suara pilkada DKI Jakarta, di Gudang Logistik KPU DKI, Jakarta, Selasa (24/1).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebelum finalisasi, proses pencetakan desain surat suara masih mendapat masukan-masukan dari keempat tim pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel. Contoh surat suara sudah didesain, dan ditetapkan.  Setelah itu, dicetak setelah sesuai dengan keinginan dari semua paslon.

"Kita masih menunggu rapat lanjutnya. Belum final. Banyak masukan-masukan yang diberikan oleh tim paslon untuk desain surat suara ini. Setiap masukan dan keberatan dari tim paslon Gubernur akan dibahas KPU Sumsel melalui rapat pleno sebelum pencetakan," kata Komisioner KPU Sumsel Ahmad Naafi di Palembang, Selasa (24/4/2018).

Untuk masukan sendiri, tim paslon menilai ada beberapa gelar paslon yang belum dicantumkan. Termasuk  masukan mengenai ukuran tubuh paslon di surat suara yang harus lebih diperbesar.

"Intinya komposisi desai surat suara ini nantinya sesuai yang diinginkan oleh setiap paslon. Pencetakan surat suara ini rencananya mulai dilakukan pertengahan bulan Mei mendatang setelah desainnya sudah finalisasi," katanya.

Baca Juga: KPU: Logo Partai-partai Baru Tak Bisa Masuk Surat Suara Pilpres

Sementara, salah satu paslon Gubernur Sumsel, Saifuddin Aswari Rivai mengaku sepakat dengan desain yang ada di surat suara tersebut. Meski demikian, ia berharap selama penyelenggaran pilkada nantinya, Bupati Kabupaten Lahat ini, bisa menyelenggarakan pilkada dengan seadil adilnya tanpa ada keberpihakan dengan paslon manapun.

"KPU dan Panwas harus menciptakan pemilukada yang jurdil," pungkasnya.

Pengaman Khusus

KPU Sumsel akan memberikan mikroteks di  surat suara berupa huruf tenggelam. Ketua KPU Sumsel, Aspahani mengatakan pengamanan itu dilakukan untuk menghindari pemalsuan surat suara oleh oknum tertentu.

"Jumlah surat suara yang dicetak, DPT Sumsel 5.792.956 lembar ditambah surat suara cadangan 2,5 persen dari DPT," katanya di Palembang.

Baca Juga: Ahok-Djarot Temukan Kekurangan Surat Suara di Banyak TPS

Untuk mengantisipasi pemalsuan surat suara yang membedakan surat suara asli itu ada tanda khusus semacam mikroteks yang tempatnya dirahasiakan dan itu hanya KPU mengetahui tempat mikroteks itu.

"Kita memenuhi standar KPU. Siapa tahu ada pihak yang ingin mengacaukan surat suara. Tapi kita bisa membedakan mana yang asli atau tidak nantinya," ujarnya.

Setelah dicetak, maka surat suara tersebut akan langsung didistribusikan ke kabupaten/kota se-Sumsel.

"Surat suara diperkirakan akan tiba di kabupaten/kota pada 17 Juni nanti. Tiba di daerah dan dititipkan di gudang kabupaten/kota sementara untuk selanjutnya segera didistribusikan," pungkasnya. [Andhiko Tungga Alam]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI