Di tengah makin kuatnya ketegangan identitas keagamaan, proyek kolaborasi lintas disiplin seni ini menawarkan sudut pandang kritis dan segar atas pengalaman perempuan dalam beragama. Mendapatkan respons publik yang baik atas pameran yang dilakukannya di Jakarta, Feby Indirani ingin memperluas dialog yang dipantik dari kumpulan cerpennya ini di kota-kota lain, dengan partisipasi lebih banyak perempuan dan publik yang berbeda. Inisiatif ini diharapkan dapat memancing terbukanya lebih banyak ruang relaksasi dan pemaknaan atas pengalaman beragama yang beragam.
Jelsy Meivira - 0923 Periuk Wanita Kalimantan Barat Rp. 20 juta (Kuratorial Kuliner) Kategori Riset/ Kajian/ Kuratorial.
Masakan adalah salah satu wujud karya kebudayaan yang dinamis, yang dipengaruhi oleh interaksi antar kelompok masyarakat yang beragam. Penggagas telah memiliki hasil riset awal mengenai masakan-masakan khas di 14 Kabupaten di Kalimantan Barat. Dengan mengikuti proses dalam forum inkubator, kami berharap dapat memperkuat desain pamerannya sehingga ia dapat menawarkan cara pandang baru terhadap interaksi lintas budaya yang dipelopori perempuan melalui karya kuliner.
Alia Swastika - 0963 ENAM MENGUAK TAKDIR: Feminisme dan Perempuan Perupa 1980an Rp.50 juta (Sejarah Seni Rupa) Kategori Riset/ Kajian/ Kuratorial.
Proyek riset dan kurasi tentang periode 1970-an akhir hingga 1980-an dalam sejarah seni rupa Indonesia yang belum cukup diulas dari perspektif kajian feminis. Penulisnya akan menggunakan teori-teori feminisme, kajian budaya dan sejarah seni untuk melihat relasi antara personalitas perempuan, kritik karya dan perkembangan sosial politik ekonomi. Proyek ini diharapkan bisa memperkaya pengetahuan kita soal seniman-seniman perempuan pada masa tersebut dan relasinya dengan konteks medan seni, lansekap gerakan perempuan dan cakupan peranan pada masa tersebut.
Kahi Ata Ratu - 0995 Perempuan Sumba dan Musik Tradisional Rp. 150 juta (Musik) Kategori Kerjasama/ Kolaborasi.
Upaya penting penerusan pengetahuan dan praktik salah satu jenis musik Sumba Timur ke generasi selanjutnya, yang dimainkan oleh pemusik perempuan. Kahi Ata Ratu adalah salah satu dari sedikit perempuan yang piawai memain-nyanyikan musik jungga, alat musik petik yang lebih dikenal dalam ranah musik laki-laki. Hasil dari perekaman dan pencatatan musik yang dimainkan oleh Ata Ratu, menjadi bahan penting bagi anak-anak Sumba Timur yang akan melanjutkan tradisi jungga. Selain itu, kami berharap bahwa inisiatif perekaman dan pencatatan akan memperkaya tidak hanya khazanah musik/nyanyian Sumba Timur dan Nusantara, namun juga sebagai sumber inspirasi bagi karya-karya baru seniman musik di Sumba dan di tempat lain di Indonesia.
Citra Hasan - 1053 DEGILFEMME Rp. 92 juta (Zine/media feminis) Kategori Akses.
Media independen berbentuk zine di pulau Sumatra yang berisi ulasan maupun karya seni dan literasi dengan sudut pandang feminisme. Dikelola oleh komunitas yang sudah lama membuat zine dan bergerak di scene underground dan punk di kota Medan. Proyek ini diharapkan dapat menyediakan ruang fisik untuk kegiatan reproduktif di tempat kerja dan wadah kreasi khusus bagi para perempuan yang selama ini tidak cukup mendapakan perhatian dari media arus utama.
Dewi Noviami - 1103 Ruang Perempuan dan Tulisan Rp. 68 juta (Sastra) Kategori Lintas Generasi.