Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri masih memproses kasus Sukmawati Soekarnoputri terkait puisi 'Ibu Indonesia’ yang dituding menistakan agama Islam.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigadir Jenderal Herry Rudolf Nahak mengatakan dari 22 laporan terkait Sukmawati, sudah sebanyak 19 laporan diperiksa oleh penyidik.
"19 laporan sudah di BAP, minta keterangan kemudian tiga lagi belum," kata Rudolf di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/4/2018).
Rudolf menyatakan tak menutup kemungkinan akan ada yang kembali membuat laporan terhadap Sukmawati.
Baca Juga: Kasus Puisi Sukmawati, Polisi Masih Periksa Pelapor
"Ya, kan seluruhnya 22 (laporan terkait Sukmawati) sementara ini. Tapi kelihatannya akan tambah," ujar Rudolf.
Maka itu, Rudolf belum menjadwalkan dalam waktu dekat melakukan pemeriksaan terhadap puteri Soekarno tersebut. Menurutnya penyidik masih terus melakukan pemeriksaan pelapor maupun barang bukti yang diberikan kepada polisi.
"Kan itu yang diperiksa banyak tuh, ada saksi tambahan yang berkaitan dengan alat bukti. Alat bukti kan bisa dikumpulkan keterangan keterangan yang sesuai alat bukti," ujar Rudolf.
'Ya, nanti berkembang ya (pemanggilan Sukmawati). Nanti perkembangannya tinggal kami nilai mana yang harus kami lakukan proses itu," Rudolf menambahkan.
Sebelumnya diwartakan bahwa dalam kasus itu, Polda Metro Jaya telah menerima dua laporan dan kepolisian Ibu Kota juga telah memeriksa Ketua DPP Partai Hanura Amron Asyhari dan pengacara bernama Denny Andrian Kusdayat sebagai pelapor.
Baca Juga: Rachmawati: Polisi Harus Usut Tuntas Kasus Sukmawati!
Sementara di Bareskrim telah masuk sejumlah laporan antara lain dari Forum Umat Islam Bersatu (FUIB), Persaudaraan Alumni 212, Tim Pembela Ulama Indonesia (TPUI), Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII), Forum Anti Penodaan Agama (FAPA), dan Kebangkitan Jawara dan Pengacara Indonesia (Bang Japar).