Suara.com - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon memprediksi Presiden Joko Widodo lebih kesulitan menentukan calon wakil presiden di bandingkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Sebab, partai-partai yang kini mendukung Jokowi, tarik menarik untuk tentukan Cawapres.
"Saya kira nanti (Jokowi) juga akan menghadapi persoalan yang sama. Mungkin jauh lebih berat (tentukan Cawapres). Kalau kami kan lebih simple. Tapi kan di sana pasti akan lebih berat. Siapa pun yang dipilih belum tentu partai yang lainnya bisa menerima," kata Fadli di DPR, Jakarta, Senin (24/4/2018).
Fadli menilai kondisi ini bisa menjadi peluang bagi Gerindra untuk menarik partai pendukung Jokowi untuk balik arah, mendukung Prabowo. Berkaca pada Pilpres 2014 silam, partai-partai berlaku dinamis. Bila kandidat mengambil keputusan yang sama sekali tidak menguntungkan, maka bukan tidak mungki partai-partai itu akan bermanuver.
"Ya pasti (peluang buat Gerindra). Kalau misalnya belajar dari pengalaman di 2014 juga, partai-partai itu dinamis. Artinya kalau mereka merasa tidak cocok dengan Pak Jokowi atau memilih wakilnya tidak cocok dan mereka ingin bergabung dengan kami, ya tentu dengan tangan terbuka ya, nggak ada masalah," tutur Fadli.
Baca Juga: Survei Kompas Elektabilitas Prabowo Turun, Fadli Zon Tak Gubris
Partai Politik yang sudah menyatakan dukungan pada Jokowi di antaranya PDI Perjuangan, Golkar, Nasdem, PPP dan Hanura. Selain itu, dua partai pendatang baru juga telah memberikan dukungan pada Jokowi, yakni Perindo dan PSI.
PKB juga menyatakan sikap akan mendukung Jokowi. Namun sikap tersebut belum tentu sama bila kepentingannya menjadikan Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres pendamping Jokowi tak diakomodir.
Sementara Prabowo, baru didukung oleh partainya sendiri, yakni Partai Gerindra. PKS yang selama ini punya kedekatan dengan Gerindra, balum secara resmi mendukung Mantan Danjen Kopassus itu. Partai lain yang belum menentukan sikap yaitu Partai Demokrat dan PAN.