Suara.com - Ribuan sopir ojek online yang berdemo di depan Gedung DPR merasa menjadi 'sapi perah' dengan tarif yang diberlaku operator. Mereka meminta pemerintah intervensi tarif itu.
Koordinator demonstrasi itu, Anggun Wicaksono berorasi menuntut naiknya tarif ojek online yang dirasa tidak manusiawi. Ia pun meneriakan ketidakadilan pemerintah yang lebih peduli dengan perusahaan-perusahaan penyedia layanan transportasi online.
"Pemerintah, buka lah mata hati kalian untuk ojol Indonesia. Orang Indonesia. Tapi kami selalu dibikin 'sapi perah'. Tarif ojol selalu turun. Rp1.200 cukup gak buat kita?" kata Anggun dalam orasinya di depan gedung DPR, Senin (23/4/2018) siang.
Dalam aksi demonya tersebut, Anggun menuntut penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar dengan metode subsidi dari perusahaan aplikasi.
Baca Juga: Demo Ojek Online di DPR, Jalan Arteri dan Tol Masih Bisa Dilewati
"Penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar yaitu Rp3.000 sampai dengan Rp4.000 rupiah per kilometer dengan subsidi dari aplikator supaya tarif bagi penumpang tetap murah," katanya.
Selain itu Anggun pun menuntut pengakuan legal eksistensi, peranan dan fungsi ojek online sebagai bagian dari sistem transportasi nasional. Tuntutan lainnya ialah perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia yang mandiri.
Aksi demo tersebut sudah berlangsung sejak pukul 13.00 WIB. Kemungkinan akan selesai sore hari.