Suara.com - Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman, membantah terlibat dalam pembunuhan seorang dosen Palestina di Malaysia.
Fadi Mohammed al-Batsh (35), ditembak mati oleh dua pria bersenjata dalam sebuah iring-iringan berkekuatan tinggi di dekat rumahnya, Kuala Lumpur, Sabtu (21/4/2018).
Keluarganya mengatakan bahwa agen mata-mata Israel Mossad berada di balik pembunuhan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Lieberman mengatakan kelompok-kelompok Palestina cenderung "menyalahkan Israel atas setiap kejadian", dan menuding bahwa dosen Palestina itu "bukan orang suci".
Baca Juga: Sopir Taksi Online Pembunuh Siska Segera Disidang di Cibinong
"Kami telah mendengar pernyataan oleh Kepala Hamas yang bertanggung jawab atas pria itu, menjelaskan bahwa dia terlibat dengan produksi roket, dan dalam pengembangan roket," katanya, seperti diberitakan Anadolu Agency, Senin (23/4).
Dalam wawancara terpisah dengan radio angkatan darat, Lieberman mengatakan Israel tidak akan mengizinkan jasad Al-Batsh dimakamkan di Jalur Gaza.
Dia, meski begitu, mengatakan Israel tidak dapat mencegah tubuh dibawa ke wilayah Palestina melalui Mesir, yang telah berbagi perbatasan dengan Gaza.
Keluarga Al-Batsh sebelumnya mengatakan bahwa mereka berusaha untuk mentransfer tubuh dosen tersebut ke Gaza melalui penyeberangan Rafah di Mesir.
Sementara itu, media Israel mengisyaratkan bahwa pemerintahnya bisa jadi berada di belakang pembunuhan itu.
Baca Juga: Sah! Kentut Kini Berganti Nama Jadi Ihsan Hadi
Koran Israel Hayom memberitakan, pembunuhan al-Batsh secara teknis mirip pembunuhan sebelumnya Fathi Shaqaqi, co-founder dan Sekjen Jihad Islam yang tewas di Malta pada tahun 1995.