Dari sepuluh tokoh perempuan terpegah di media, lima di antaranya adalah menteri kabinet pemerintahan Jokowi. Dari kelima figur tersebut, tiga di antaranya merupakan figur dengan latar belakang profesional dan dua lainnya berlatarbelakang politikus. Ini berarti bahwa tokoh terpegah di media didominasi oleh menteri perempuan di kabinet pemerintahan Jokowi, jelas Rustika.
Berdasarkan hasil kajian I2, kata Rustika, teridentifikasi setidaknya lima jenis latar belakang atau posisi sosial utama dari 104 perempuan yang tampil di media, yakni: artis (40 persen), pejabat (14 persen), politisi (14 persen), kriminal (11 persen), dan keluarga pejabat (7 persen). Profesi lain, seperti pengamat, atlet, pengacara dsb. umumnya hanya berada di bawah 5 persen.
Data I2 ini mengindikasikan bahwa meski secara jumlah pemberitaan perempuan yang berprofesi pejabat paling banyak, dari segi jumlah figur, mereka yang berprofesi artis lebih banyak mengisi ruang di media, kata Rustika.
Perempuan Tervokal Hasil kajian I2 juga menunjukkan bahwa nama Sri Mulyani Indrawati juga tampil sebagai sosok yang pernyataannya paling banyak dikutip media dalam 1 tahun terakhir ini.
Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok perempuan yang paling mampu membentuk opini publik di media, kata Rustika.
Posisi berikutnya dalam tokoh tervokal masing-masing adalah Khofifah Indar P., Retno Marsudi, Susi Pudiastuti, Puan Maharani, Tri Rismaharini, Megawati Soekarnoputri, Rini Soemarno, Iriana Djoko Widodo, dan Rina Sari Ginting.
Yang menarik, menurut Rustika, kelima menteri perempuan di jajaran tokoh tervokal merupakan sosok yang sama pada jajaran tokoh terpegah, sekalipun dengan urutan yang berbeda ditambah dengan sosok Menteri Rini Soemarno yang namanya tidak masuk di dalam jajaran 10 tokoh terpegah.
Hal ini berarti bahwa enam sosok menteri perempuan di kabinet Jokowi merupakan "top opinion maker" di media sepanjang tahun ini, ujar Rustika.
Ia menambahkan bahwa Megawati Soekarnoputri tercatat sebagai perempuan opinion maker di media. Posisi yang sama juga terjadi pada Tri Rismaharini.
Mega tidak saja menjadi kepala daerah perempuan terbanyak diberitakan, tetapi juga merupakan kepala daerah perempuan yang menjadi opinion maker di media, demikian Rustika Herlambang. (Antara)