Dosen Palestina Ditembak Mati Agen Mossad di Malaysia

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 22 April 2018 | 14:12 WIB
Dosen Palestina Ditembak Mati Agen Mossad di Malaysia
Fadi Mohammed al-Batsh (35), ditembak mati oleh dua orang pelaku dekat rumahnya di Kuala Lumpur pada Sabtu, menurut kepolisian setempat. [Alaraby]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu keluarga Palestina menuduh badan intelijen Israel Mossad, membunuh anggota keluarga mereka yang bekerja dosen di Malaysia, Sabtu (21/4/2018).

Fadi Mohammed al-Batsh (35), ditembak mati oleh dua orang pelaku dekat rumahnya di Kuala Lumpur pada Sabtu, menurut kepolisian setempat.

"Tersangka melepaskan 10 tembakan, empat dari itu menghantam dosen itu di bagian kepala dan tubuhnya. Dia mati seketika," kata kepala polisi Kuala Lumpus Mazlan Lazim kepada kantor berita Bernama yang dikutip Anadolu Agency, Minggu (22/4).

Mazlan mengatakan, rekaman video menunjukkan dua pelaku itu menunggu sekitar 20 menit untuk kedatangan dosen Palestina tersebut.

Baca Juga: Abraham Samad: Ada 2 Parpol yang Lirik Saya Jadi Cawapres

"Kami percaya mereka sengaja menargetkan dosen itu karena dua orang melalui jalanan tersebut tanpa terluka," kata dia.

eluarga korban mengatakan Mossad melakukan pembunuhan itu.

"Kami menuduh Mossad sebagai dalang di balik pembunuhan dosen peneliti energi itu," kata keluarga al-Batsh di Jalur Gaza melalui sebuah pernyataan.

Mereka menuntut agar polisi Malaysia menyelidiki kasus pembunuhan ini. Belum ada pernyataan dari pihak Israel untuk menanggapi tuduhan tersebut.

Sementara itu, kelompok Hamas Palestina memastikan dosen itu adalah anggota kelompok mereka.

Baca Juga: Suara Tembakan di Istana Raja Arab Saudi, Rumor Kudeta Merebak

"Dia sangat dipercaya untuk keahliannya dalam bidang sains," kata Hamas lewat sebuah pernyataan.

Namun mereka tidak menunjuk jari mengenai pembunuh al-Batsh.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, pembunuhan itu mungkin dilakukan oleh agen asing atau negara tidak bersahabat.

"Serangan itu bisa menjadi aksi dari agen asing atau negara yang menentang Palestina," kata Hamidi.

Dia juga mengatakan al-Batsh memiliki peran aktif dalam LSM-LSM yang membela Palestina dan berhubungan dengan intelijen dari sebuah negara, yang tidak dinamakannya.

"Kami akan menyelidiki kasus ini dengan teliti hingga pelaku ditangkap," tambahnya.

Pada 2016, ahli pesawat drone Palestina Mohamed al-Zawari ditembak mati di Tunia, dan Hamas menuduh Israel membunuhnya.

Israel diduga membunuh sejumlah aktivis-aktivis Palestina di negara-negara asing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI