Dikecam, Video Guru SMK Purwokerto Aniaya Murid di Kelas

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 20 April 2018 | 16:00 WIB
Dikecam, Video Guru SMK Purwokerto Aniaya Murid di Kelas
Seorang guru SMK Kesatrian Purwokerto, Jawa Tengah, dikecam publik setelah ketahuan menampar siswanya di dalam kelas. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang guru SMK Kesatrian Purwokerto, Jawa Tengah, dikecam publik setelah ketahuan menampar siswanya di dalam kelas.

Aksi kekerasan yang dilakukan guru terhadap murid itu terekam video amatir dan viral di media-media sosial.

Dalam video tersebut, pemukulan menyasar wajah korban. Terlihat dalam video,  pemukulan dilakukan dengan ancang-ancang dan sekuat tenaga.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengutuk aksi sang guru, dan meminta aparat kepolisian dan pihak terkait mengusut tuntas kasus tersebut.

Baca Juga: Rini Copot Dirut Pertamina dan 4 Direktur Lainnya

"Kami sudah mendapatkan informasi, pelaku dan kepala sekolah sudah dipanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, 19 April. Kekinian masih proses penanganan," kata anggota bidang Pendidikan KPAI Retno Listyarti kepada Suara.com, Jumat (20/4/2018).

Ia menjelaskan, setelah video penamparan murid itu beredar, terdapat video baru berisi klarifikasi oknum guru tersebut.

Dalam video klarifikasi itu, sang guru menyampaikan pesan bahwa penamparan itu dalam rangka mendidik.

Murid-murid korban penganiayaan juga ada dalam video itu, yang mengakui tidak menaruh dendam atas perlakuan sang guru.

“Namun, bagi KPAI cara klarifikasi oknum guru tersebut malah makin menunjukkan bukti kepada penegak hukum, bahwa si guru kerap melakukan kekerasan,  bahkan tanpa rasa bersalah dan menganggap itu bagian dari mendidik atau mendisiplinkan”, tuturnya.

Baca Juga: 46 Anggota DPRD Sumut Jadi Tersangka, KPK Diminta Segera Proses

KPAI juga menduga, ucapan dan jawaban anak-anak korban dalam video klarifikasi tersebut adalah jawaban di bawah tekanan, atau menjawab sesuai keinginan si oknum guru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI