Suara.com - Era “Castro” resmi berakhir di Kuba, setelah majelis nasional negara tersebut memilih Wakil Presiden Miguel Diaz-Canel sebagai presiden baru, Kamis (19/4/2018).
Ini adalah kali pertama Kuba tak dipimpin oleh keluarga Castro dalam 6 dekade terakhir.
Kuba, sejak rezim diktator Fulgencio Batista diruntuhkan pada 1 Januari 1959, dipimpin oleh Fidel Castro.
Fidel membangun ulang seluruh sendiri kehidupan masyarakat Kuba menjadi berhaluan sosialis dan memerintah hingga tahun 2008. Ia kala itu mengundurkan diri sebagai presiden lantaran sudah berusia lanjut, yakni 81 tahun.
Baca Juga: KPK Perpanjang Masa Penahanan Penampung Duit Setnov
Tampuk kepemimpinan Kuba dilanjutkan oleh sang adik, Raul Castro yang akhirnya menyatakan mundur dari kekuasaan pada tahun 2018.
Sebelum Raul Castro mengundurkan diri, Diaz-Canel (57) menjabat sebagai wakil presiden mendampinginya sejak 2013.
Diaz-Canel memperoleh 603 suara yang mewakili 99,83 persen dari total suara.
"Atas nama kita semua yang telah terpilih sebagai anggota Dewan Negara ini, saya berterima kasih atas kepercayaan Anda," ujar Díaz-Canel setelah terpilih yang dikutip Anadolu Agency.
Salvador Antonio Valdes terpilih sebagai Wakil Presiden Kuba dengan perolehan 604 suara, yang merupakan 100 persen suara.
Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Pensiunan TNI AL Disoraki Massa
Valdes adalah pemimpin partai serikat sekaligus pejabat kulit hitam pertama dengan jabatan tertinggi di negara itu.
Diaz-Canel mengusulkan Valdes untuk menjabat sebagai wakil presiden pertama Dewan Menteri. Usulan itu diterima dengan suara bulat.