Menanggapi hal itu, Dedi menyatakan bertekad akan meningkatkan angka partisipasi masyarakat pada Pilwalkot Cirebon. Ia mengatakan, menurut data KPU Kota Cirebon saat ini, partisipasi masyarakat pada pemilihan Pilwalkot Cirebon di angka 69 persen.
Sebelum pencoblosan akhir Juni 2018, partsipasi pemilih Kota Cirebon diharapkan mencapai 78 persen.
"Ada beberapa tugas yang harus saya kerjakan kira-kira sampai September nanti, diantaranya memfasilitasi penyelenggaraan Pilkada. Poinnya adalah bagaimana meningkatkan partisipasi masyarakat Kota Cirebon untuk memilih, dari 69 persen, kita naikkan menjadi 78 persen," ujar Dedi.
Langkahnya diawali dengan pemutakhiran data pemilih, karena dikhawatirkan ada pemilih ganda. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Disdukcapil Kota Cirebon terkait perekaman KTP elektronik, dimana sekitar 16 ribu masyarakat belum melakukan perekaman.
"Kami juga sudah lakukan koordinasi dengan Disdukcapil untuk perekaman KTP elektronik. Kita akan jemput bola mendatangi masyarakat. Alhamdulillah, Kota Cirebon tinggal 16 ribu lagi dan saya targetkan Juni sebelum pencoblosan, selesai," katanya.
Selain itu, pada Juni nanti akan ada 5 ribu lebih masyarakat yang menginjak umur 17 tahun, yang harus menjadi daftar pemilih tetap.
"Di Juni itu juga ada 5 ribu lebih yang menginjak usia 17 tahun. Itu sudah kita rekam di sekolah, masjid dan di tempat umum lainnya, karena penduduk Kota Cirebon ini didominasi oleh laki-laki. Ini konsen kita," ucap Dedi.