Gerindra Nilai PKS Minta Kursi Cawapres Tak Berlebihan

Kamis, 19 April 2018 | 15:32 WIB
Gerindra Nilai PKS Minta Kursi Cawapres Tak Berlebihan
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono usai menghadiri diksusi Indo Barometer di Hotel Haris, FX Building, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018). (suara.com/Arief Apriadi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono tak mempermasalahkan koalisi bersyarat yang diminta Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya wajar jika ada syarat dalam kerjasama antar partai.

Sebelumnya, PKS melalui Ketua DPP-nya, Mardani Ali Sera mengancam akan membangun koalisi baru apabila kadernya tak di jadikan calon wakil presiden dalam kolaisi bersama Gerindra.

"Memang semua pasti ada syaratnya ada suatu yang harus dipertimbangkan dan rasanya itu nggak berlebihan PKS mengusulkan nama," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono usai menghadiri diksusi Indo Barometer di Hotel Haris, FX Building, Jakarta Pusat pada Kamis (19/4/2018).

Lebih lanjut, Ferry menilai, nama-nama kader yang diusulkan PKS sebagai cawapres cukup layak untuk menjadi pemimpin nasional.

Baca Juga: Fadli Zon: Prabowo Bahas Pilpres 2019 dengan PKS Pekan Depan

"Nama-nama yang diusulkan Partai Amanat Nasional (PAN) maupun Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menurut saya adalah nama-nama yang layak untuk jadi pimpinan nasional," tambah Ferry.

"Nama pak Ahmad Heryawan dua kali sukses memimpin Jawa Barat dengan sembilan penghargaan. (Mantan Presiden PKS) Anis Matta itu bethasil membawa PKS menjadi lebih baik," lanjutnya.

Ferry pun tak menampik jika persyaratan itu kemungkinan disetujui Partai Gerindra. Sebab, figur-figur yang diusung PKS sejatinya memang dekat dengan Ketua Umum Gerindra yang baru saja diusung menjadi calon presiden, Prabowo Subianto.

"Hubungan secara personal pak Prabowo dengan pak Ahmad Heryawan dan Anis Matta kan itu baik. Pak Ahmad Heryawan itu tahun 2014 menjadi ketua tim kemenangan (PEMILU) pak Prabowo-Hatta di Jawa Barat. Pak Anis Matta itu menjadi Presiden PKS ketika tahun 2014. Hubungan pribadi pak Prabowo dengan nama-nama yang diusung PKS itu baik, saya rasa tak ada masalah," tandasnya.

Baca Juga: Kasus Presiden PKS, Polisi Panggil Ahli Bahasa dan Hukum Pidana

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI