Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Mabes Polri menangkap empat pelaku sindikat pembuat dan pengedar uang palsu (Upal) di dua lokasi berbeda di Kabupaten Pandeglang, Banten dan Gambir, Jakarta Pusat.
Wakil Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Komisaris Besar Daniel Tahi Monang mengatakan empat pelaku yakni AP (39), AK (56), AD (62) dan AM (35). Mereka mengedarkan uang palsu pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu.
Daniel menjelaskan berawal mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa adanya peredaran uang palsu di wilayah Jakarta Pusat. Sehingga penyidik melakukan penyelidikan pada bulan Maret 2018.
"Itu kami tindak lanjuti dan menyamar jadi pembeli dan membuat janji dengan pelaku," kata Daniel di Bareskrim Polri, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2018).
Baca Juga: Polisi Gerebek Percetakan Uang Palsu Rupiah dan Asing di Ruko
Hingga akhirnya, pada Senin (16/4/2018), pelaku membuat janji dengan penyidik kepolisian yang menyamar untuk bertransaksi di stasiun Gambir, Jakarta Pusat.
"Itu kami tangkap dua orang pelaku inisial AP dan AK (stasiun gambir). Membawa uang palsu pecahan Rp100 ribu sebanyak 600 lembar disimpan dalam tas hitam," ujar Daniel.
Kemudian hasil introgasi pelaku bahwa mereka menjual uang palsu dengan perbandingan 1 lembar uang asli ditukar dengan tiga lembar uang palsu pecahan Rp100 ribu.
Adapun keterangan tersangka AK bahwa pembuatan uang palsu tersebut dilakukan di sebuah Ruko di Jalan Raya Labuan KM 5 tepatnya di Kampung Cikoneng, Desa Paluharan, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang Banten.
"Ini hasil introgasi AK bahwa uang palsu didapat dari pelaku inisial AD yang mencetak uang," kata Daniel.
Baca Juga: BI Temukan 472 Lembar Uang Palsu Beredar di Sumatera Selatan
Selanjutnya, pada Selasa (17/4/2018) penyidik melakukan pengembangan dan menangkap pelaku AD di Ruko tersebut yang dijadikan pabrik tempat pembuatan uang palsu. Tersangka AM juga ditangkap yang berperan membantu AD membuat uang palsu.