Beriman Tewas Membusuk dengan Ponsel di telinga, Diduga Kesetrum

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 17 April 2018 | 16:57 WIB
Beriman Tewas Membusuk dengan Ponsel di telinga, Diduga Kesetrum
Ilustrasi mayat/ kamar mayat/ jenazah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang warga ditemukan tewas membusuk di kamar indekosnya, Gang Pribadi, Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, Senin (16/4/2018) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

Jasad korban bernama Mulia Beriman Marbun (37) itu ditemukan setelah warga mencium aroma busuk, yang berasal dari kamar korban sekitar pukul 16.00 WIB.

Awalnya, seperti diberitakan Riau Online—jaringan Suara.com, saksi Simon Tambubolon menduga aroma busuk itu berasal dari sampah di depan kamar korban.

Namun, kecurigaan muncul saat saksi lain Sutrisno melihat banyak lalat keluar dari kamar korban. Keduanya lantas menghubungi warga lain dan melaporkan temuan tersebut.

Baca Juga: Herry Pastikan Kevin / Marcus Isi Satu Slot di Piala Thomas

Sekitar pukul 19.30 WIB, pemilik indekos, Saulman Sitompul, tiba di lokasi untuk memastikan asal bau busuk itu. Kemudian, mereka berupaya membuka pintu kamar korban, namun terkunci dari dalam.

Saksi, kemudian mengintip dari ventilasi kamar dan melihat korban tergeletak tak bernyawa dengan ponsel masih menempel di telinga.

Kepala Polres Pelalawan Ajun Komisaris Besar Kaswandi Irwan menyebutkan, jasad korban selanjutnya dievakuasi ke RSUD Selasih guna proses visum.

Berdasarkan hasil visum, pria pengangguran dengan KTP beralamatkan Jalan Pahae Kelurahan Toba Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara itu, dipastikan bukan korban pembunuhan.

”Sebab, tak ditemukan tanda-tanda kekerasan di seluruh tubuh korban,” kata Irwan.

Baca Juga: Jenazah Korban Pembunuhan di Gang Sempit UKI Dibawa ke Pandeglang

Sementara, belum diketahui penyebab korban meregang nyawa hingga membusuk. Sebab, polisi masih menunggu pihak keluarga korban untuk melakukan autopsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI