Suara.com - Ahmad Musofi (6) hanya mampu terbaring lemah tak berdaya. Bocah asal Kampung Kedayon, RT 07 RW 02, Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten menderita cerebral palsy atau lumpuh otak.
Solihin (38), orang tua Musofi, mengakui tak bisa berbuat banyak untuk mengobati anaknya ke rumah sakit.
Sebagai guru mengaji Alquran, Solihin mengakui uang penghasilannya tidak mampu membawa anaknya berobat ke tempat yang layak.
Isi kantongnya tak cukup menjangkau ruang sejuk rumah sakit untuk anaknya.
Baca Juga: Sebelum Dibunuh Pasangan Sejenisnya, Ali Sempat Selfie Bareng Edi
Solihin akhirnya hanya bisa melakukan terapi dengan cara mengubur setengah badan anaknya menggunakan pasir.
Solihin sengaja membuat bak pasir dengan cara menggali tanah di depan halaman rumah.
Pada bak pasir buatannya itu, Solihin berharap dengan cara mengubur anaknya, dapat melatih otot-otot Musofi yang lemah.
Maklum, Musofi tidak bisa menggerakkan tubuhnya secara normal karena penyakit yang dideritanya.
“Sudah tiga mingguan dikubur dan diurug tanah untuk mengobati penyakitnya,” kata Solihin ditemui wartawan Bantennews—jaringan Suara.com, di kediamannya belum lama ini.
Baca Juga: Jokowi Bagi-bagi Sepeda Dinilai Kampanye, Ini Penjelasan KPU
Ahmad Solihin mengakui, sebelumnya sempat membawa anaknya ke rumah sakit untuk mengobati Ofi kecil.
Namun, sejak tiga bulan lalu, ia mengakui tak lagi sanggup membiayai pengobatan anaknya. Ia sedih melihat kondisi putranya, tapi pengobatan layak, masih menjadi barang mahal bagi warga miskin seperti dirinya.
“Bukannya tidak ingin mengajak anaknya berobat dan terapi, tapi karena keadaan ekonomi dan sekarang sudah tidak berdagang sehingga tidak ada penghasilan lagi,” ungkap Solihin.
Meski memunyai kartu BPJS, Ahmad menuturkan tak mampu bayar premi bulanan. Ia berharap bahwa ada dermawan yang mampu mengulurkan bantuan biaya untuk anaknya.
Bagja Kudrata, Relawan FBn mengaku akan melakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga Ahmad.
“Semoga upaya kecil ini bisa membantu. Kami berharap ada donatur yang terketuk hatinya untuk menyalurkan bantuan,” kata Bagja.
Berita ini kali pertama diterbitkan bantennews.co.id dengan judul: Warga Banten “Kubur Anak” Karena Tak Punya Biaya Pengobatan