Suara.com - Ali Rahman dikenal sebagai sosok pendiam. Dia dibunuh lelaki bernama Petrus Paulus Ualubun (20) di Gang Waru Dalam, Kramat Jati, persis di belakang kampus Universitas Kristen Indonesia, Senin (16/4/2018) malam.
Ayah Ali, Mas'udi menjelaskan anak baik, namun tidak terbuka dengan orangtua. Saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Mas'udi menerangkan ia jarang bertemu dengan AR dikarenakan mereka tinggal terpisah.
"Dia anaknya baik, baik banget. Pendiam juga. Jarang cerita anaknya. Kalau ditanya, jawabnya juga singkat, seperlunya aja," kata Mas'udi saat ditemui pada Selasa (17/4/2018).
Ali anak keempat dari empat bersaudara. Mas'udi bercerita terakhir bertemu dengan Ali 3 bulan yang lalu.
Baca Juga: Jenazah Korban Pembunuhan Gang Sempit UKI Belum Diambil Keluarga
"Dia anak bontot dari 4 bersaudara. Terakhir ketemu 3 bulan yang lalu waktu neneknya meninggal, dia dateng ke sana (Tangerang)," katanya.
Mas'udi mengaku kaget mendengar anak bungsunya tersebut menjadi korban pembunuhan. Ia mengharapkan pelaku mendapat hukuman yang setimpal.
"Tahu anaknya pendiem ya saya kaget sama kejadian ini. Salah anak saya apa? Saya pengen pelaku dihukum setimpal," tandasnya.