Suara.com - Konflik yang terjadi di Suriah membuat Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengeluarkan imbauan pada seluruh mahasiswanya yang sedang menempuh pendidikan untuk kembali ke tanah air.
"Bahkan Muhammadiyah pernah meminta pada mahasiswa Muhammadiyah yang ada di Suriah dengan alasan situasi keamaman untuk sementara waktu kemnali ke tanah air," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti di Jalan Menteng Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).
PP Muhammadiyah mengencam keras serangan rudal yang dilancarkan Amerika Serikat beserta Inggris, dan Perancis ke Suriah.
Serangan itu dilakukan pada Jumat (13/4/2018) malam dengan menembakkan lebih dari 100 misil ke tiga lokasi yang diyakini terkait senjata kimia Suriah menjadi balasan atas tindakan rezim Bashar al-Assad yang menggunakan gas beracun di kota Douma.
Terkait serangan di Suriah, Mu'ti meminta pemerintah Indonesia untuk turun tangan. Hal itu, kata dia, bisa melalui Perserikatan Bangsa Bangsa dan melakukan komunikasi politik pada negara yang terlibat dalam konflik itu.
"Selama ini Indonesia punya hubungan politik dan diplomasi yang sangt baik dengan Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Rusia, Iran dann negara lain yang punya kepentingan terhadp konflik di Suriah," kata dia.
Menurutnya setiap serangan di Suriah tidak akan bisa menyelesaikan masalah. Apabila hal ini tidak bisa segera diselesaikan, kata dia, akan memperparah keadaan di sana.
"Sehingga solusinya harus ada pembicaran bersama. Dan PBB harus lebih serius memaksa semua pihak mematuhi resolusi dan kesepakatan yang sudah ada," kata Mu'ti.