Suara.com - “Apalah arti sebuah nama?”, begitulah penggalan kalimat dalam roman tragedi terkenal sastrawan Inggris Shakespeare, “Romeo dan Juliet”, yang kerap dikutip orang-orang untuk membenarkan bahwa sebuah nama tak berarti apa-apa.
Namun, diktum tersebut tak berlaku bagi seorang laki-laki di Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Banten, yang sehari-hari berjualan mi ayam sekaligus guru ngaji bernama: “Kentut”.
Sebab, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kentut” adalah diksi yang diartikan sebagai gas berbau busuk (gas busuk) yang keluar dari anus.
Maya Aulia Apriliani, jurnalis Banten Hits—jaringan Suara.com, berkesempatan menemui Kentut yang tengah berjuang untuk mendapatkan legalitas perubahan namanya.
Baca Juga: Ketua KPK Sebut Ada Kepala Sekolah SD Bisa Disuap Rp25 Juta
“Saya mengajukan permohonan ke Pengadilan Negeri Tangerang agar bisa mengubah nama dari Kentut menjadi Ihsan Hadi,” tutur Kentut di PN Tangerang, Senin (16/4/2018).
Ia menuturkan, memunyai alasan kuat untuk memohon pergantian namanya. Sebab, ia kerap kali menjadi sasaran olok-olok teman-temannya karena namanya yang tergolong unik.
“Tak hanya itu, kasihan juga anak perempuan saya. Dia masih bersekolah, dan seringkali diejek teman-temannya karena nama bapaknya ini,” katanya.
Lelaki berusia 28 tahun itu mengajukan permohonan perubahan nama ke PN Tangerang didampingi pamannya, Rebo (45).
Kentut Didampingi Rebo
Baca Juga: Jenazah Korban Pembunuhan Gang Sempit UKI Belum Diambil Keluarga
Kehadiran paman dan keponakan yang memiliki nama unik ini, praktis membuat pengunjung sidang, tak terkecuali hakim, tersenyum-senyum saat menyidangkan perkara tersebut.