Suara.com - Partai Gerindra tanggapi santai pernyataan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman yang mensyaratkan Gerindra harus memilih satu dari sembilan nama yang diajukan sebagai Cawapres, jika Gerindra tetap mengusung Ketua Umumnya, Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2019.
"Saya kira itu biasa saja. Nggak ada yang luar biasa," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di DPR, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Fadli menegaskan sebagai mitra koalisi, Gerindra tetap akan libatkan PKS dalam menentukan Cawapres untuk Prabowo. Termasuk juga partai lain, jika ada yang ingin masuk dalam koaliasi.
"Dari PAN misalnya kalau bergabung dengan kami seperti apa, tentu kami akan kalkulasi semuanya seperti apa gitu, tentu tanggungjawab yang kuat untuk menang dan sebagainya," ujar Fadli.
Baca Juga: Makin Berapi-api, Elektabilitas Prabowo Subianto Justru Turun
Fadli meyakini PKS tak akan keluar dari koalisi. Sebab, semua yang jadi kesepakan, akan dibicarakan dengan PKS. Apalagi, sejauh ini PKS dan Gerindra sudah memiliki kesamaan platform jika kedua partai mendapat dukungan dari masyarakat untuk memimpin dan memperbaiki sistem pemerintahan.
Terkait sembilan nama yang sudah diajukan PKS, Fadli mengaku belum tahu akan mengkrucut ke siapa.
"Karena setahu kami ada sejumlah calon. Sejumlah calon itu hasil dari rapat, ada sembilan nama. Nanti kami dudukkan bersama. Begitu juga nanti kalau ada dari PAN. Mereka kan butuh suatu proses internal dan itu harus dihargai," tutur Fadli.
"Pengambilan keputusannya kan bukan hanya keinginan satu dua orang, tapi juga harus proses internal apakah forumnya Rapimnas, Munas atau Kongres," tambah Fadli.
Fadli mengatakan pernyataan dari Presiden PKS, samasekali bukan persoalan bagi Partai Gerindra.
Baca Juga: Jika Koalisi dengan Prabowo, PKS Syaratkan Dapat Kursi Cawapres
"Itu sebuah hal yang biasa-biasa saja yang wajar-wajar saja. Saya kira pada waktunya nanti akan disebutkan namanya," kata Fadli.