Suara.com - Wali Kota Batam Muhammad Rudi geram terhadap aksi tarian erotis yang disuguhi dalam acara organisasi massa pendukungnya, Penjaga Marwah Rudi (PMR), di Dataran Engku Putri Batam Centre, Sabtu (14/4) akhir pekan lalu.
Bahkan, Rudi mengakui sudah melaporkan acara tersebut ke aparat kepolisian. Sebab, ia menilai tarian tersebut tak elok menjadi kegiatan, apalagi bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW.
“Saya sudah minta pihak kepolisian untuk bertindak sesuai hukum yang berlaku, dan kegiatan ini saya tidak tahu sama sekali," ujar Rudi, Minggu (15/4/2018), seperti diberitakan Batamnews—jaringan Suara.com.
Sebelumnya Rudi menyatakan, pernah meminta kelompok yang mengaku pendukung dirinya itu introspeksi diri sebelum membela marwahnya.
Baca Juga: Mobil Sedekah Warga Tangerang Digasak Pencuri di Masjid
"Berulang kali saya pesan, jaga marwah kalian dulu para pengurus, dan baru bisa bisa jaga marwah orang lain," tuturnya.
Warga maupun pejabat publik Kota Batam, Provinsi Kepulauan Batam, dibuat murka oleh atraksi sejumlah penari erotis tersebut.
Dalam acara tersebut, ketiga penari meliuk-liuk dan berpakaian minim. Mereka menari di dekat mobil pabrikan keluaran terbaru.
Belakangan diketahui, atraksi tari erotis itu secara sengaja disewa oleh organisasi masyarakat Penjaga Marwah Rudi (PMR), yang tengah menggelar kegiatan pelantikan pengurusnya.
Sejumlah warga menyayangkan aksi tersebut berada di sekitar gedung pemerintahan, serta tempat yang biasanya digunakan untuk MTQ.
Baca Juga: Bermodal Hasil di Argentina, Zarco Incar Podium di MotoGP AS
"Tak sesuai dengan Batam Madani, patut lah Tanah Melayu ini tak berkah lagi," ujar warga geram.
Seorang warga lainnya juga mengkritisi atraksi tersebut.
"Dataran Engku Putri itu pernah jadi ajang perhelatan akbar syiar Islam yakni MTQ Nasional. Didesain demikian religi," ujar Mona.
Sementara warga lainnya bernama Cipta, mengecam tarian itu diperagakan justru bertepatan dengan hari peringatan Isra mikraj.
"Menyedihkan, ini bertepatan dengan Isra Mikraj Nabi Muhammad," ujar Cipta.
Menurut warga, tarian erotis itu tak sepatutnya digelar di tempat yang biasa digelar berbagai acara kegiatan keagamaan dan masyarakat.
Warga juga mengecam tarian erotis tersebut karena melibatkan aparat pemerintahan. Sebab, alat yang digunakan untuk menyiram para penari memakai air diduga bersumber dari mobil pemadam kebakaran.
Minta Maaf
Ketua PMR Aksa Halatu akhirnya meminta maaf, setelah mengetahui suguhan tari erotis dalam acara organisasinya itu dikecam masyarakat.
Aksa dan sejumlah pengurus PMR lain mengadakan mediasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batam di Masjid Raya Batam Centre. Dalam kesempatan itu, Aksa mengakui kekhilafannya dalam menggelar acara tersebut.
"Kepada seluruh masyarakat, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya," ujar Aksa di hadapan para pengurus MUI Batam.
Menurut Aksa, itu adalah sebuah kekhilafan dalam acara Pesta Rakyat Penjaga Marwah Rudi tersebut.
"Saya bertanggungjawab terhadap kejadian ini, dan siap menanggung konsekuensi dari kejadian ini," ujar Aksa.
Aksa mengatakan, Wali Kota Batam HM Rudi tidak mengetahui pihaknya mengadakan acara tersebut. "Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Batam khususnya warga Muslim,” tandasnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan batamnews.co.id dengan judul "Wali Kota Batam HM Rudi Lapor Polisi terkait Tarian Erotis di Engku Putri"