Seorang warga lainnya juga mengkritisi atraksi tersebut.
"Dataran Engku Putri itu pernah jadi ajang perhelatan akbar syiar Islam yakni MTQ Nasional. Didesain demikian religi," ujar Mona.
Sementara warga lainnya bernama Cipta, mengecam tarian itu diperagakan justru bertepatan dengan hari peringatan Isra mikraj.
"Menyedihkan, ini bertepatan dengan Isra Mikraj Nabi Muhammad," ujar Cipta.
Baca Juga: Mobil Sedekah Warga Tangerang Digasak Pencuri di Masjid
Menurut warga, tarian erotis itu tak sepatutnya digelar di tempat yang biasa digelar berbagai acara kegiatan keagamaan dan masyarakat.
Warga juga mengecam tarian erotis tersebut karena melibatkan aparat pemerintahan. Sebab, alat yang digunakan untuk menyiram para penari memakai air diduga bersumber dari mobil pemadam kebakaran.
Minta Maaf
Ketua PMR Aksa Halatu akhirnya meminta maaf, setelah mengetahui suguhan tari erotis dalam acara organisasinya itu dikecam masyarakat.
Aksa dan sejumlah pengurus PMR lain mengadakan mediasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batam di Masjid Raya Batam Centre. Dalam kesempatan itu, Aksa mengakui kekhilafannya dalam menggelar acara tersebut.
Baca Juga: Bermodal Hasil di Argentina, Zarco Incar Podium di MotoGP AS
"Kepada seluruh masyarakat, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya," ujar Aksa di hadapan para pengurus MUI Batam.