Suara.com - Massa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Jakarta Raya (FAM Jaya) meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan untuk tidak terhasut tawaran politik untuk maju di Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Pasalnya Anies Baswedan saat ini masih menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga tahun 2022.
"Kami ingatkan (Anies) agar jangan terpengaruh intervensi politik dan bisikan politik untuk menjadi calon presiden ataupun calon wakil presiden, karena bapak masih mengemban tugas menjadi Gubernur DKI Jakarta," ujar orator aksi di depan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (16/4/2018).
Orator tersebut menuturkan jika Anies menerima tawaran politik untuk maju di Pilpres 2019, Anies mengkhianati warga Jakarta dengan janji akan memimpin Jakarta selama lima tahun.
"Jika Anies menerima desakan pendukungnya maka Anies akan mengkhianati janjinya untuk memimpin Jakarta 5 tahun penuh. Tidak satunya kata dengan perbuatan adalah bentuk pemimpin 'munafik'," kata dia.
Karena itu, massa meminta Anies untuk merealisasikan program-program yang pernah dijanjikan selama lima tahun kepemimpinannya, sebelum mencalonkan maju di Pilpres 2019.
"Sebelum tuntaskan "hutang Kesejahteraan" selama masa kampanye terhadap warga Jakarta, jangan harap bisa memenuhi nafsu politik menjadi Capres atau Cawapres atau cap Gubernur DKI Jakarta sebagai Pemimpin "Munafik" akan melekat selamanya," ucap orator.
Selain itu massa aksi tampak membakar foto replika badan Anies yang terbuat kardus di depan Balai Kota.