Heran, Sekelas Dirut Rumah Sakit Diberi Tahu Setnov Pesan Kamar

Senin, 16 April 2018 | 15:41 WIB
Heran, Sekelas Dirut Rumah Sakit Diberi Tahu Setnov Pesan Kamar
Terdakwa kasus korupsi e-KTP Setya Novanto menjalani sidang tuntutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (29/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Rumah Sakit Medika Permata Hijau, Hafil Budianto Abdulgani mengaku Setya Novanto pernah memesan kamar untuk rawat inap melalui telpon pada pertengah November 2017 lalu. Permintaan itu dilakukan lewat pengacara Setnov.

Padahal Novanto yang ketika menjabat Ketua DPR belum diperiksa dan ditangani dokter untuk mengetahui penyakitnya.

‎"Ketika itu saya sedang berada di Melbourne Australia. Saya dapat pesan melalui WA dari Plt pelayanan medis dr. Alia, disampaikan bahwa pengacara Bapak Setya Novanto menelpon, dia minta untuk dirawat dan memesan kamar," kata Hafil dalam kesaksiannya di muka majelis hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (16/4/2018).

Hafil dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum pada KPK sebagai saksi di sidang perkara merintangi penyidikan kasus dugaan korupsi e-KTP dengan terdakwa dokter Bimanesh Sutarjo.

Baca Juga: Seperti Kasus Setnov, Begini Ukur Kecepatan BMW Model Tiara

‎Dia pun merasa heran dokter pelayanan medis harus melapor kepadanya yang ketika itu tengah berada di luar negeri. Padahal semestinya hal teknis seperti itu bisa ditangani melalui prosedur yang ada.

"Saya agak kaget karena sudah diberi wewenang yang bersangkutan (dokter pelayanan medis). Kalau orang yang butuh perlu dirawat, siapapun, rumah sakit tanpa memberikan pemberitahuan," ujar dia.

Hafil baru mulai menyadari beberapa hari setelah itu mendapat kiriman Link berita mengenai Novanto yang kecelakaan dari rekannya. Pemberitaan itu menyebutkan pernyataan dokter Bimanesh terkait kondisi Novanto yang dirawat.

"Link berita itu dikirim yaitu pernyataan dr Bimanesh kepada media. ‎Saya kaget karena saya mendengar masalah kecelakaan Bapak Novanto," kata dia.

Namun dia menyatakan tidak pernah memberikan arahan apapun ketika itu kepada dr Bimanesh.

Baca Juga: Setnov: Setega Ini Negara terhadap Saya

"Tidak sama sekali," tutur dia.

Dia menambahkan, setelah tiba di tanah air, dirinya menerima semua berita acara dari staf perawat. Salah satunya laporan dari anak buahnya yakni dr Michael yang mengatakan bahwa pengacara Novanto meminta surat dirawat.

"Di antaranya dari dr Michael, yang saya ingat bahwa pengacara Novanto datang untuk meminta surat rawat. Supaya dibikinkan surat untuk dirawat, tapi dr Michael menolak karena belum melihat pasien," ‎kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI