Usir 2 Lelaki yang Tak Beli, Bergema Seruan Boikot Starbucks

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 16 April 2018 | 15:08 WIB
Usir 2 Lelaki yang Tak Beli, Bergema Seruan Boikot Starbucks
Kopi Starbucks. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua lelaki Afro-Amerika diborgol dan diarak keluar gerai Starbucks Philadelphia, Amerika Serikat, oleh aparat kepolisian, hanya karena tak membeli kopi.

Insiden tersebut terekam video amatir dan viral di media sosial. Akibatnya, warganet menyerukan untuk memboikot Starbucks karena aksi itu dianggap rasis.

Video insiden itu kali pertama diunggah Melissa DePino di Twitter, dan dilihat lebih dari 9 juta warganet.

"Insiden itu terjadi di gerai Starbucks di Spruce Street, dekat South 18th Street, Kamis (12/4) pukul 16.30 sore," tulis Melissa seperti dikutip ABC7Chicago, Minggu (15/4/2018).

Dalam wawancara dengan ABC News, Melissa (5) yang berprofesi sebagai penulis tersebut menuturkan, insiden itu berawal dari teriakan barista.

"Barista Starbuck berteriak kepada kedua pengunjung itu untuk memesan minuman. Kalau tidak, mereka akan diusir. Teriakan itu didengar setiap orang," tuturnya.

Padahal, kata dia, kedua lelaki tersebut sudah menjelaskan belum bisa memesan makanan maupun minuman karena masih menunggu kedatangan teman mereka.

"Atas kejadian itu, aku pribadi bersumpah tak lagi mau mengunjungi Starbucks," tukasnya.

Video viral itu juga mendapat tanggapan dari Wali Kota Philadelphia, Jim Kenney.

Baca Juga: Komnas HAM Minta Suket Bisa Dipakai Mencoblos di Pilkada

Melalui akun Twitter miliknya bernama @CityofBrotherlyLove, wali kota mengecam aksi manajemen Starbucks yang meminta polisi mengusur dua lelaki tersebut.

"Aku menyesali insiden tersebut. Untuk polisi yang terlibat dalam insiden itu, kini tengah diinvestigasi. Mereka akan menerima ganjaran setimpal," tegasnya.

Selain itu, Kenney juga memerintahkan komisi hubungan publik pemkot untuk kembali mengkaji kebijakan dan prosedur pelayanan publik Starbucks.

"Kami akan memanggil manajemen Starbucks untuk mempertanggungjawabkan insiden ini," tuturnya.

Sementara Chief Executive Office Starbucks Kevin Johnson, memublikasikan pernyataan maaf kepada dua lelaki tersebut.

"Saya atas nama seluruh manajemen Starbucks meminta maaf kepada dua pelanggan kami. Aku pribadi berharap bisa bertemu keduanya untuk menyampaikan maaf secara langsung," tuturnya.

Ia menuturkan, insiden itu sama sekali tidak merepresentasikan nilai-nilai dan misi Starbucks.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI