Suara.com - Aktivis Ratna Sarumpaet kembali menjadi buah bibir dalam perbincangan warganet di media-media sosial.
Itu setelah dirinya mengomentari pernyataan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, mengenai peranan organisasi perempuan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam situasi menjelang Pilkada serentak 2018 dan Pemilu 2019.
Iriana, ketika berpidato dalam acara peresmian pembukaan Rapat Koordinasi Tim Penggerak PKK Seluruh Indonesia Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (10/4) pekan ini, meminta ibu-ibu anggota organisasi itu tidak berpolitik.
"Saya juga akan mengingatkan kepada ibu-ibu PKK tidak boleh berpolitik, jadi murni di kegiatan PKK," kata Iriana, seperti diberitakan Antara.
Baca Juga: Nyabu Bareng, Riza Shahab Cs Dapat Kamar Apartemen Gratis
Ibu Negara yang juga Penasehat Tim Penggerak PKK itu bahkan memberikan peringatan lebih jauh, jika ada anggota PKK yang melanggar aturan itu.
Ia menegaskan, seluruh kegiatan dalam PKK harus murni sesuai dengan kelompok kerja dan tidak boleh ada kampanye apa pun di dalamnya.
"Jadi ibu-ibu dalam kegiatan murni di kegiatan sesuai kelompok kerja 1, 2, 3, 4, tidak ada istilah woro-woro pilih si A, si B, enggak boleh karena itu sangat ketat sekali (aturannya)," katanya.
Menurut Iriana, meskipun suami-suami anggota PKK terjun ke dunia politik, bukan berarti para istrinya menjadikan PKK sebagai ajang untuk berpolitik.
"Biarpun suaminya berpolitik,di PKK tidak boleh berpolitik," katanya.
Baca Juga: Kutuk Agresi AS, Putin: Mereka adalah Dalang Teroris di Suriah
Selang sehari, Rabu (12/4), Ratna melalui akun Twitter miliknya, @RatnaSpaet, mengunggah satu tautan berita daring tentang Iriana sembari membubuhkan komentar.
"What? Kemane aja bu? Gak tahu perempuan sudah di antariksa bu...." tulisnya.
Ratna hendak mengkritik pernyataan Iriana yang menegaskan kaum ibu di PKK tak boleh berpolitik.
Namun, kritik Ratna terhadap Iriana tersebut justru menuai reaksi negatif dari banyak warganet, yang mayoritas perempuan.
"Usia senja kok mempermalukan diri terus bu. Baca pelan-pelan sambil ngopi. Biar tidak salah makna," pinta akun @Topanio.
Akun @irdoyudhaputra menilai Ratna salah kaprah.
"Baca berita kok setengah-setengah. Orang dia ngomong 'di-PKK' bukan 'kalian anggota PKK'. Ormas itu seharusnya netral," tulisnya.
"Sepertinya beliau cuma baca judulnya, tidak tahu isinya. Jadi beliau langsung nyinyir deh," timpal @TantyJohan.
Sementara sejumlah warganet lainnya justru balik menyindir Ratna yang sempat marah-marah ketika mobilnya diderek petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, dua pekan lalu. Saat itu, Ratna sempat menelepon Gubernur DKI Jakarta Anies Sandiaga.
Warganet menyindir, bakal melaporkan Ratna ke Gubernur Anies Baswedan, karena mengkritik pernyataan Iriana.
"Bu Ratna jangan ngomong sembarangan, saya laporkan Pak Anies lho," tulis @fakyy1786.
"Saya telepon Anies ya," timpal @MadridDef.
Sedangkan akun @Capur6 menyarankan Ratna melaporkan hal itu kepada Gubernur Anies.
"Telepon Anies saja langsung nek," tulisnya.