Sistem pertahanan Rusia tidak digunakan untuk melumpuhkan beberapa misil, tetapi ditempatkan dengan kondisi yang siap.
“Sistem pertahanan tersebut mengidentifikasi semua misil yang ditembakkan dari laut dan udara,” ia menambahkan.
Mengenai insiden tersebut, ia mengatakan Rusia akan memikirkan kembali untuk menempatkan S-300 di Suriah dan kembali ke meja perundingan.
Selanjutnya, Kementerian Luar Negeri menyebut serangan udara sebuah "tindakan yang mengintimidasi".
Baca Juga: Mohamed Salah Beringas, Ini 10 Rekor Barunya di Liga Inggris
Serangan pimpinan AS menyebabkan kerugian material yang signifikan bagi infrastruktur, ujar kementerian dalam sebuah pernyataan.
“Serangan udara sebagai tindakan yang mengintimidasi dan bermaksud mencegah ahli dari OPCW untuk mengungkapkan kebenaran, menurut pernyataan tersebut,” tandasnya.