Suara.com - Warga maupun pejabat publik Kota Batam, Provinsi Kepulauan Batam, dibuat murka oleh atraksi sejumlah penari erotis di Dataran Engku Putri Batam Centre.
Apalagi, atraksi itu disuguhkan ketika mayoritas warga tengah memperingati Isra Mikraj, Sabtu (14/4/2018).
Dalam acara tersebut, ketiga penari meliuk-liuk dan berpakaian minim. Mereka menari di dekat mobil pabrikan keluaran terbaru.
Belakangan diketahui, atraksi tari erotis itu secara sengaja disewa oleh organisasi masyarakat Penjaga Marwah Rudi (PMR), yang tengah menggelar kegiatan pelantikan pengurusnya.
Baca Juga: Awal Mei, Velodrome Rawamangun Bisa Digunakan untuk Pelatnas
Sejumlah warga menyayangkan aksi tersebut berada di sekitar gedung pemerintahan, serta tempat yang biasanya digunakan untuk MTQ.
"Tak sesuai dengan Batam Madani, patut lah Tanah Melayu ini tak berkah lagi," ujar warga geram seperti diberitakan Batamnews—jaringan Suara.com, Minggu (15/4/2018).
Seorang warga lainnya juga mengkritisi atraksi tersebut.
"Dataran Engku Putri itu pernah jadi ajang perhelatan akbar syiar Islam yakni MTQ Nasional. Didesain demikian religi," ujar Mona.
Sementara warga lainnya bernama Cipta, mengecam tarian itu diperagakan justru bertepatan dengan hari peringatan Isra mikraj.
Baca Juga: Mengurus Anak, Ini yang Tak Berani Dilakukan Jevin Julian
"Menyedihkan, ini bertepatan dengan Isra Mikraj Nabi Muhammad," ujar Cipta.
Menurut warga, tarian erotis itu tak sepatutnya digelar di tempat yang biasa digelar berbagai acara kegiatan keagamaan dan masyarakat.
Warga juga mengecam tarian erotis tersebut karena melibatkan aparat pemerintahan. Sebab, alat yang digunakan untuk menyiram para penari memakai air diduga bersumber dari mobil pemadam kebakaran.
Tampak seorang petugas pemadam berusaha menyiramkan air kepada para model penari erotis itu.
"Air, air, air...," teriak para penonton yang tengah asik menikmati tarian itu.
Bukannya dingin, justru suasana tampak semakin hangat. Para penonton berteriak-teriak histeris. Sedangkan penari semakin lanjut beraksi.
"Aduh bulu matanya copot," ujar seorang model. Tiga model yang tengah menari itu sempat terhenti setelah kuyup disiram air.
"Siram, air, air....," teriak sejumlah orang.
Minta Maaf
Ketua PMR Aksa Halatu akhirnya meminta maaf, setelah mengetahui suguhan tari erotis dalam acara organisasinya itu dikecam masyarakat.
Pada hari yang sama, Aksa dan sejumlah pengurus PMR lain mengadakan mediasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batam di Masjid Raya Batam Centre. Dalam kesempatan itu, Aksa mengakui kekhilafannya dalam menggelar acara tersebut.
"Kepada seluruh masyarakat, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya," ujar Aksa di hadapan para pengurus MUI Batam.
Menurut Aksa, itu adalah sebuah kekhilafan dalam acara Pesta Rakyat Penjaga Marwah Rudi tersebut.
"Saya bertanggungjawab terhadap kejadian ini, dan siap menanggung konsekuensi dari kejadian ini," ujar Aksa.
Aksa mengatakan, Wali Kota Batam HM Rudi tidak mengetahui pihaknya mengadakan acara tersebut. "Saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Batam khususnya warga Muslim,” tandasnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan batamnews.co.id dengan judul “Tarian Seronok di Dataran Engku Putri Bikin Heboh”