Menurut warga, tarian erotis itu tak sepatutnya digelar di tempat yang biasa digelar berbagai acara kegiatan keagamaan dan masyarakat.
Warga juga mengecam tarian erotis tersebut karena melibatkan aparat pemerintahan. Sebab, alat yang digunakan untuk menyiram para penari memakai air diduga bersumber dari mobil pemadam kebakaran.
Tampak seorang petugas pemadam berusaha menyiramkan air kepada para model penari erotis itu.
"Air, air, air...," teriak para penonton yang tengah asik menikmati tarian itu.
Baca Juga: Awal Mei, Velodrome Rawamangun Bisa Digunakan untuk Pelatnas
Bukannya dingin, justru suasana tampak semakin hangat. Para penonton berteriak-teriak histeris. Sedangkan penari semakin lanjut beraksi.
"Aduh bulu matanya copot," ujar seorang model. Tiga model yang tengah menari itu sempat terhenti setelah kuyup disiram air.
"Siram, air, air....," teriak sejumlah orang.
Minta Maaf
Ketua PMR Aksa Halatu akhirnya meminta maaf, setelah mengetahui suguhan tari erotis dalam acara organisasinya itu dikecam masyarakat.
Baca Juga: Mengurus Anak, Ini yang Tak Berani Dilakukan Jevin Julian
Pada hari yang sama, Aksa dan sejumlah pengurus PMR lain mengadakan mediasi dengan pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Batam di Masjid Raya Batam Centre. Dalam kesempatan itu, Aksa mengakui kekhilafannya dalam menggelar acara tersebut.